Kenapa Bayi Suka Senyum Sendiri?

22 November 2020 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi tersenyum saat tidur. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi tersenyum saat tidur. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian besar orang tua, melihat senyum manis bayi mereka adalah momen yang paling berharga. Senyuman yang diberikan bayi seolah mampu melunturkan rasa lelah mengurus si kecil atau bekerja di luar rumah seharian. Tapi kenapa ya, bayi juga suka tersenyum sendiri bahkan saat sedang tidur? Apakah ada kaitannya dengan kesehatan bayi?
ADVERTISEMENT
Moms, sebelum bertambah bingung atau penasaran, sebaiknya simak penjelasan dari dokter spesialis anak tentang hal ini.

Penyebab Bayi Suka Senyum Sendiri

bayi senyum saat tidur Foto: Shutterstock
Sebelumnya, perlu kita pahami bahwa tersenyum atau bahkan tertawa merupakan salah satu bagian dari perkembangan bayi yang penting untuk diperhatikan. Ya Moms, ini masuk dalam kategori perkembangan personal sosial si kecil.
Kita juga perlu memahami, saat bayi baru lahir terlihat tersenyum bahkan saat sedang tertidur itu artinya ia tengah dalam tahap REM (rapid eye movement). Demikian hal yang disampaikan dr. Ellen Wijaya, SpA, Dokter Spesialis Anak kepada kumparanMOM.
"Senyum ini bukan karena sedang merespons suatu hal atau sedang merasa senang akan sesuatu. Namun, akibat refleks alami yang berasal dari rangsangan pada bagian subkortikal otak," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Usia Bayi Bisa Tersenyum yang Sebenarnya

Ilustrasi bayi memakai sarung tangan Foto: Shutterstock
Memasuki usia 2 bulan, maturasi atau pematangan perkembangan otak bayi sudah bertambah. Dampaknya, di usia ini bayi mulai tersenyum yang 'sebenarnya' atau sebagai bentuk respons emosional atau yang dikenal senyum responsif.
"Senyuman bayi ini berupa reaksi terhadap input dari pancaindra , misalnya ketika melihat atau mendengar suara orang tuanya, atau bahkan saat digendong," ucap dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah, Puri Indah, Jakarta Barat tersebut.
Kemudian, seiring bertambahnya usia si kecil, maka senyumnya pun menjadi bagian dari respons terhadap kondisi lingkungan yang merupakan senyum sosial. Namun, Anda pun patut waspada bila si kecil belum bisa tersenyum, jarang tersenyum atau tak menunjukkan ekspresi kesenangan dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Terlebih saat ia sudah menginjak usia 6 bulan. Sebab, dikhawatirkan ia mengalami masalah keterlambatan perkembangan, Moms. Jadi, segeralah bawa bayi Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
"Hal ini perlu dideteksi secara dini oleh orang tua sehingga anak dapat dibawa ke dokter spesialis anak untuk diperiksa kondisi pertumbuhan dan perkembangannya secara menyeluruh," tutup dr. Ellen.