Kenapa Bayi yang Suka Mencium Wajah Orang Tuanya? Ini Alasannya!

Ilustrasi ibu mencium bau bayi baru lahir Foto: Shutterstock

Tingkah laku bayi yang menggemaskan selalu saja membuat ayah dan ibu terkesima. Apalagi melihatnya bertumbuh kembang dengan baik, siapa sih yang tidak senang?

Ketika sudah berusia 5-6 bulan, bayi akan semakin mengembangkan keterampilan dan kekuatan tubuhnya, salah satunya lewat mulut. Oleh karena itu si kecil kerap memasukkan segala sesuatu ke mulutnya. Seperti jari tangan, mainan, selimut, dan bahkan berusaha mencium atau 'memakan' wajah Anda.

Kenapa sih bayi melakukannya? Ternyata, ada alasan di balik kebiasaannya yang menggemaskan itu, lho!

Alasan Bayi Suka Mencium Wajah Orang Tuanya

Ilustrasi bayi makan di restoran. Foto: MIA Studio/Shutterstock

Menurut Dokter Anak di Nemours Children's Health System, Dr. Michelle Karten, pada usia tersebut bayi memang sedang menjelajahi dunia barunya lewat mulut mereka.

"Segera setelah bayi dapat mengambil benda dan memindahkannya, hal pertama yang bisa dilakukan adalah memasukkannya ke dalam mulut mereka," ujar Karten dikutip dari Romper.

Hal ini juga berlaku dengan kebiasaan bayi yang mencium dan bahkan menjilat wajah ayah ibunya. Bisa jadi, bayi melakukannya karena sedang tumbuh gigi.

"Tapi seringkali mereka melakukannya dengan menggunakan lidah dan mulut untuk mempelajari hal-hal di sekitarnya. Termasuk mencium, menjilat, atau 'memakan' wajah Anda. Entah itu berusaha menggigit hidung atau pipi, lalu memberikan ciuman," jelas Karten.

Jadi, jangan heran apabila si kecil berusaha mengulum telinga, rambut, hidung, atau bahkan dagu Anda dengan mulutnya. Atau pipi Anda jadi basah karena berusaha dicium atau dijilat olehnya. Memang terkesan menggelikan, tetapi kebiasaan ini sebenarnya adalah sesuatu yang normal kok, Moms.

Dan tidak perlu khawatir karena kebiasaan ini tidak akan berlangsung lama dan hanya sementara waktu. Lalu bisa tiba-tiba berhenti tanpa Anda sadari. Yang perlu dilakukan hanyalah memastikan wajah Anda dalam kondisi bersih agar si kecil tidak kemasukan debu dan kotoran.