Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah yang bisa membuat ibu gelisah adalah soal berat badan anak balita yang sulit sekali naik. Ya Moms, berat badan umumnya jadi patokan Anda memantau pertumbuhan anak sesuai usia.
ADVERTISEMENT
Anda mungkin khawatir, berat badan yang kurang dari rata-rata menunjukkan kondisi anak kurang gizi atau gagal berkembang. Tapi, jangan panik dulu, Moms. Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pertumbuhan anak balita tak hanya ditentukan dari berat badannya saja, tapi juga tinggi badannya.
Oleh sebab itu, IDAI menyarankan, pengukuran berat dan tinggi badan balita dilakukan rutin tiap 3-6 bulan sekali. Korelasi tinggi dan berat badan akan dipantau menggunakan grafik Indeks Massa Tubuh yang mencatat pertumbuhan anak sejak lahir hingga masa remaja.
Bila memang berat badan balita Anda sulit bertambah namun tingginya terus meningkat dan masih dalam indeks normal untuk usia mereka, Anda tidak perlu terlalu cemas. Tapi bila tidak, Anda perlu memeriksakan anak ke dokter untuk melihat apakah masalah berat badan yang dialami anak perlu mendapat tindakan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Tindakan yang mungkin diambil oleh dokter, biasanya bergantung pada penyebab sulit bertambahnya berat badan anak. Dilansir Cleveland Clinic, Kadakkal Radhakrishnan, MD, seorang dokter ahli gastroenterolog anak di Cleveland, Ohio, AS, menjelaskan beberapa penyebab berat badan balita sulit bertambah, seperti:
Alasan paling umum yang menyebabkan lebih dari 90 persen dari kasus-kasus ini adalah asupan kalori yang tidak memadai. Ini dapat terjadi ketika seorang anak tidak tertarik makan karena berbagai alasan, atau karena kurangnya pemahaman orang tua mengenai kebutuhan kalori anak balita.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa berkreasi membuat tampilan makanan jadi lebih menarik. Dengan begitu, biasanya anak akan lebih lahap menghabiskan makanannya.
ADVERTISEMENT
Penyebab lainnya, bisa jadi karena anak balita memiliki kepekaan oral atau masalah neurologis yang meningkat. Masalah-masalah tersebut dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk menelan dan mungkin disebabkan oleh kondisi seperti cerebral palsy atau celah langit-langit. Karena sulit menelan, anak jadi malas makan.
Kadang-kadang, seorang anak tidak dapat makan karena terlalu banyak muntah. Misalnya bila ia mengalami masalah refluks asam atau acid reflux, di mana asam naik dari perut ke kerongkongan dan bahkan sampai ke tenggorokan, sehingga menyebabkan tonus otot rendah dan berbagai gangguan lainnya.
Seorang anak juga bisa terganggu kemampuannya untuk mencerna makanan akibat masalah pada pankreasnya. Bila hal ini terjadi, umumnya timbul anak akan memiliki tinja yang besar, berbusa, lembek, berbau busuk, dan berminyak sebagai gejalanya.
ADVERTISEMENT
Anak dengan masalah jantung juga tidak dapat makan dengan baik karena tubuhnya harus 'bekerja keras' untuk sekadar bernapas.
Penyakit celiac atau penyakit Crohn merupakan gangguan pada lapisan usus yang juga dapat menyebabkan anak balita sulit bertambah berat badannya. Pada penyakit celiac, gejala dimulai ketika makanan yang mengandung gluten dimasukkan ke dalam menu makanan anak.
Dalam beberapa situasi, tubuh seorang anak bisa saja membakar terlalu banyak kalori jika ia memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
Meskipun jarang, gagal ginjal atau gangguan ginjal lainnya dapat mempengaruhi penambahan berat badan (serta tinggi badan) pada anak balita.
Selain itu, beberapa anak mungkin memiliki kelainan genetik yang memengaruhi penambahan berat badan dan memerlukan evaluasi oleh ahli.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Moms. Jika Anda mencurigai beberapa hal yang membuat berat badan balita sulit bertambah, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapat solusi terbaik.