Kenapa Biaya Sekolah Anak Mahal?

10 September 2020 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Maret 2022 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung sekolah anak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung sekolah anak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah Anda kini sudah mulai mencari sekolah anak? Ya Moms, meski tahun belum berganti, beberapa sekolah swasta sudah mulai membuka pendaftaran untuk tahun ajaran baru 2021-2022 nanti. Bersamaan dengan dibukanya pendaftaran, biasanya sekolah juga sudah memberitahu berapa biaya sekolah yang harus ditanggung orang tua.
ADVERTISEMENT
Tingginya biaya sekolah inilah yang kerap membuat orang tua geleng-geleng kepala atau bahkan mengurut dada. Maklum saja, dari tahun ke tahun biayanya semakin tinggi! Untuk biaya sekolah jenjang taman kanak-kanak (TK) atau pendidikan anak usia dini (PAUD) saja, bisa mencapai jutaan rupiah.
Lantas pernahkah Anda bertanya atau penasaran, kenapa sih, biaya sekolah begitu tinggi?
Ilustrasi ibu mengantarkan anak sekolah Foto: Shutterstock

Alasan Biaya Sekolah Anak Mahal

Rhenald Kasali, selaku Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia menuturkan bahwa biaya pendidikan TK itu mahal karena ilmu yang dituntut untuk mengajar itu sendiri tinggi. Sehingga, seorang pengajar atau guru itu sendiri diharapkan dapat memberikan nilai-nilai yang baik untuk tumbuh dan kembang si kecil. Meski tak dapat dipungkiri pula jika kemampuan guru yang memiliki ilmu tersebut tak sebanding dengan upah yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
"Ini yang tidak bisa kita biarkan berlarut-larut," ujar Rhenald Kasali beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, founder dari Rumah Perubahan ini mengatakan, di TK atau PAUD biasanya anak akan dilatih berbagai macam hal yang akan mengembangkan bakatnya di kemudian hari. Mulai dari kecerdasan, psikomotorik, motorik kasar, motorik halus, aspek kognitif, kemampuan membangun hubungan dengan teman sebaya, bekerja sama, mengendalikan emosi, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, hal ini diharapkan dapat membangun kemampuan anak untuk masa depan yang cemerlang.
Bantu anak agar percaya diri dan terampil berbicara di depan kelas Foto: Shutterstock

Investasi untuk Guru

Sementara itu, Elisa Kasali selaku aktivis dan pemerhati PAUD mengungkapkan bahwa untuk dapat mendidik anak sebaik mungkin, guru atau pengajar pun harus dibina, dalam artian diberikan pendidikan soal metode pendidikan yang diajarkan kepada anak, seperti metode sentra.
ADVERTISEMENT
"Jadi, investasi untuk guru itu penting ketika suatu lembaga ingin mengangkat metode ini sebagai cara di sekolah. Menginvestasi guru dengan cara mengikuti metode yang diajarkan dan itu enggak murah," ucap Elisa yang juga memimpin TK Kutilang Rumah Perubahan.
Elisa sendiri mengaku telah melakukan hal itu kepada para pengajarnya di TK Kutilang Rumah Perubahan yang didirikannya Rhenald, sang suami. Ia mengatakan bahwa diperlukan waktu selama kurang lebih 3 bulan agar para pengajar dapat menerapkan hal tersebut.
Meski begitu, menurut Rhenald, TK Kutilang bukan lembaga pendidikan komersial. Mereka ingin semua golongan dapat terlibat di dalamnya. Bahkan masyarakat yang berada di kawasan itu membuat sebuah komunitas yang tujuannya untuk mensejahterakan anak-anak.
"Itulah visi kami. Jadi, keterlibatan RT, RW, sampai ke kelurahan dan kecamatan. Jadi, enggak bisa berdiri sendiri. Semua men-support untuk kegiatan itu," tutup Elisa Kasali.
ADVERTISEMENT