Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Banyak penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi . Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan imunisasi sebagai proses di mana seseorang menjadi kebal atau resisten terhadap penyakit menular. Oleh karena itu, setiap anak berhak dan wajib diberi imunisasi sejak usia bayi.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, pemberian dan penyelenggaraan imunisasi telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013. Pada pasal 3, disebutkan berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi dua, yakni imunisasi wajib dan pilihan.
Kenapa harus dikelompokkan begitu, ya? Apakah imunisasi yang tidak wajib artinya tidak penting?
Sebelum menjawabnya, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud imunisasi wajib dan pilihan. Imunisasi wajib adalah vaksin yang diwajibkan pemerintah secara nasional, seperti diantaranya Bacillus Calmette Guerin (BCG), Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B (DPT-HB) atau Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B-Haemophilus influenza type B , Hepatitis B, Polio, dan Campak.
Sementara imunisasi pilihan didefinisikan sebagai imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai kebutuhannya.
Contoh imunisasi pilihan yakni Haemophilus influenza tipe B (Hib), Pneumokokus, Rotavirus, Influenza, Varisela, Measles Mumps Rubella (MMR), Demam Tifoid, Hepatitis A, Human Papilloma Virus (HPV), Japanese Encephalitis, Kanker Leher Rahim, atau Meningitis untuk jamaah haji.
ADVERTISEMENT
Pemerintah memang memberi subsidi untuk imunisasi wajib sehingga bisa didapatkan secara gratis di puskesmas maupun posyandu. Sementara untuk imunisasi pilihan seperti Pneumokokus, HPV, dan Japanese Encephalitis baru diprioritaskan pemerintah di beberapa provinsi berdasarkan pertimbangan pola penyakit dan anggaran.
“Vaksin-vaksin itu (imunisasi pilihan) sama pentingnya dengan imunisasi wajib karena terbukti mencegah sakit berat, cacat, dan kematian,” jelas Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi., Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI sekaligus Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, artinya imunisasi pilihan penting diberikan kepada si kecil. Hanya saja belum diberikan subsidi oleh pemerintah karena keterbatasan anggaran. Vaksin-vaksin itu sebagian masih diimpor, namun banyak pula yang dibuat oleh perusahaan farmasi dalam negeri.
Karena tak kalah penting, imunisasi pilihan juga direkomendasikan oleh IDAI dan WHO. Oleh sebab itu, jika kondisi keuangan keluarga memungkinkan, alangkah baiknya untuk memberi imunisasi itu kepada anak.
---------------------------------------
kumparanMOM mendukung penuh Pekan Imunisasi Dunia dengan menyiapkan puluhan artikel tentang imunisasi sepanjang minggu ini khusus untuk Anda, Moms.
Baca semuanya dengan mengikuti topik Pekan Imunisasi Dunia dan jangan lupa sebarkan pada seluruh keluarga dan teman-teman Anda, ya.