Kenapa Imunisasi Ada yang Wajib dan Tidak?

25 April 2019 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Imunisasi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Imunisasi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan imunisasi sebagai proses di mana seseorang menjadi kebal atau resisten terhadap penyakit menular. Oleh karena itu, setiap anak berhak dan wajib diberi imunisasi sejak usia bayi.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, pemberian dan penyelenggaraan imunisasi telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013. Pada pasal 3, disebutkan berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi dua, yakni imunisasi wajib dan pilihan.
Kenapa harus dikelompokkan begitu, ya? Apakah imunisasi yang tidak wajib artinya tidak penting?
Sebelum menjawabnya, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud imunisasi wajib dan pilihan. Imunisasi wajib adalah vaksin yang diwajibkan pemerintah secara nasional, seperti diantaranya Bacillus Calmette Guerin (BCG), Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B (DPT-HB) atau Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B-Haemophilus influenza type B , Hepatitis B, Polio, dan Campak.
Bayi mendapat imunisasi. Foto: Shutterstock
Sementara imunisasi pilihan didefinisikan sebagai imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai kebutuhannya.
Contoh imunisasi pilihan yakni Haemophilus influenza tipe B (Hib), Pneumokokus, Rotavirus, Influenza, Varisela, Measles Mumps Rubella (MMR), Demam Tifoid, Hepatitis A, Human Papilloma Virus (HPV), Japanese Encephalitis, Kanker Leher Rahim, atau Meningitis untuk jamaah haji.
ADVERTISEMENT
Imunisasi pilihan tidak diwajibkan secara nasional oleh pemerintah bukan karena tidak penting, Moms. Semua imunisasi penting. Mengutip siaran pers Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang diterima kumparanMOM, penamaan imunisasi wajib dan tidak dikarenakan pemerintah baru mampu menyediakan subsidi untuk sebagian vaksin-vaksin tersebut.
Pemerintah memang memberi subsidi untuk imunisasi wajib sehingga bisa didapatkan secara gratis di puskesmas maupun posyandu. Sementara untuk imunisasi pilihan seperti Pneumokokus, HPV, dan Japanese Encephalitis baru diprioritaskan pemerintah di beberapa provinsi berdasarkan pertimbangan pola penyakit dan anggaran.
Ilustrasi Imunisasi Foto: Shutterstock
“Vaksin-vaksin itu (imunisasi pilihan) sama pentingnya dengan imunisasi wajib karena terbukti mencegah sakit berat, cacat, dan kematian,” jelas Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi., Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI sekaligus Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, artinya imunisasi pilihan penting diberikan kepada si kecil. Hanya saja belum diberikan subsidi oleh pemerintah karena keterbatasan anggaran. Vaksin-vaksin itu sebagian masih diimpor, namun banyak pula yang dibuat oleh perusahaan farmasi dalam negeri.
Karena tak kalah penting, imunisasi pilihan juga direkomendasikan oleh IDAI dan WHO. Oleh sebab itu, jika kondisi keuangan keluarga memungkinkan, alangkah baiknya untuk memberi imunisasi itu kepada anak.
---------------------------------------
kumparanMOM mendukung penuh Pekan Imunisasi Dunia dengan menyiapkan puluhan artikel tentang imunisasi sepanjang minggu ini khusus untuk Anda, Moms.
Baca semuanya dengan mengikuti topik Pekan Imunisasi Dunia dan jangan lupa sebarkan pada seluruh keluarga dan teman-teman Anda, ya.