Kenapa Puting Payudara Terasa Sakit Setelah Melahirkan?

Ilustrasi sakit pada puting payudara setelah melahirkan Foto: Shutter Stock

Banyak ibu yang mengalami rasa sakit atau nyeri pada puting payudara setelah melahirkan. Pada sebagian ibu, rasa nyeri begitu hebat hingga akhirnya menimbulkan stres bahkan depresi.

Itu lah kenapa, nyeri pada puting payudara setelah melahirkan tidak boleh dianggap remeh. Ibu perlu mencari solusi agar rasa nyeri dapat teratasi dan hilang.

Nah Moms, untuk bisa menemukan solusi kita perlu mengetahui dulu apa penyebab masalahnya. Menurut Konselor Menyusui F.B Monika, ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab puting payudara terasa nyeri setelah bersalin.

Penyebab Puting Payudara Terasa Nyeri Setelah Melahirkan

Penyebab Puting Payudara Terasa Nyeri Setelah Melahirkan Foto: Shutterstock

F.B Monika menjelaskan, umumnya nyeri puting payudara setelah melahirkan timbul sebagai akibat posisi menyusui yang kurang baik atau pelekatan yang kurang dalam.

Selain itu, bisa juga disebabkan akibat vasospasme yaitu aliran darah tidak dapat mengalir normal menuju puting. Ciri utamanya adalah puting ibu berubah warna menjadi putih setelah menyusui.

Berbagai penyebab lain yang umum ditemui adalah adanya kelainan anatomi pada puting ibu, pemakaian bra yang tidak sesuai ukuran payudara, puting ibu terlalu besar bagi mulut bayi, hingga penggunan alat pompa payudara yang tidak tepat.

Cara Cegah dan Atasi Nyeri Puting Payudara Setelah Melahirkan

Ilustrasi bayi menyusui. Foto: Shutterstock

Yang bisa ibu lakukan untuk mencegah nyeri puting pasca persalinan adalah dengan mengusahakan posisi dan pelekatan yang baik sejak hari pertama pasca kelahiran bayi.

Sementara bila telanjur terjadi nyeri puting, maka perlu dilakukan penanganan. Misalnya dengan mencoba berbagai variasi posisi menyusui untuk menemukan posisi yang paling nyaman dan mengurangi nyeri.

Anda juga bisa menempelkan es batu yang dibungkus handuk pada puting. Tapi ingat, jangan terlalu lama menempelkannya pada payudara Anda karena dapat menghambat refleks pengeluaran ASI.

Bila nyeri tidak juga hilang atau sampai menyebabkan demam, peradangan, pembengkakan, keluar nanah, atau tanda-tanda infeksi lainnya, ibu perlu waspada. Segera temui dokter atau konselor menyusui.