Kenapa Ya Bayi Sering Banget Tidur? Ternyata Ini Lho Alasannya!

11 November 2023 9:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi tidur lelap Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi tidur lelap Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi ibu baru, mungkin salah satu kebiasaan bayi yang membuat Anda bertanya-tanya adalah: "Kenapa ya bayiku tidurnya lama banget". Pertanyaan ini wajar kok, Moms. Apalagi, terkadang Anda ingin segera bermain dengan si kecil tapi enggan untuk membangunnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Mom Junction, rata-rata bayi baru lahir tidur selama 14-17 jam sehari hingga usia empat bulan. Kemudian perlahan berkurang menjadi 12-15 jam hingga sekitar satu tahun. Durasinya bisa saja lebih banyak, tergantung pada kebutuhan istirahatnya. Namun, karena perut bayi masih kecil, mereka perlu dibangunkan setiap dua hingga tiga jam untuk diberi ASI.
Namun, perlu dipahami bahwa bayi yang banyak tidur salah satunya dikarenakan sedang mengalami lonjakan pertumbuhan (growth spurts). Selain itu, bayi baru lahir mungkin tidur lebih banyak karena masih beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim.
Makanya, penting bagi para orang tua baru untuk memahami siklus tidur bayi baru lahir. Sehingga, Anda lebih siap dalam pengasuhan bayi karena memiliki jam tidur yang sama.
ADVERTISEMENT

Alasan Kenapa Bayi Banyak Tidur

Ilustrasi bayi tidur pakai selimut. Foto: Shutterstock
Tidur memiliki banyak manfaat pada pertumbuhan bayi, seperti meningkatkan perkembangan otak, membangun jaringan sarad, hingga pembentukan awal perilakunya. Karena pertumbuhannya yang sedang berlangsung pesat, maka bayi akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur.
Namun, ada beberapa faktor lain yang bisa membuat bayi baru lahir banyak tidur. Apa saja?
1. Growth Spurts
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bayi mungkin sedang mengalami percepatan pertumbuhan. Sudah tahu belum, kalau ota bayi menghasilkan hormon pertumbuhan (HGH) saat itu. Itulah mengapa jika Anda melihat bayi sering tidur pada siang dan malam hari, ia mungkin sedang mengalami growth spurts.
2. Sakit
Bayi baru lahir masih belum bisa berkomunikasi seperti kita. Sehingga, ketika ia sedang sakit, bayi akan menunjukkan lewat gerak-geriknya. Jadi, bila Anda memperhatikan bayi yang tidur terus menerus, selalu terlihat mengantuk dan lesu, atau sering menguap padahal sudah tidur berjam-jam, maka patut waspada ya, Moms!
ADVERTISEMENT
Apalagi jika gejala di atas disertai dengan kurangnya minat untuk menyusu atau minum susu, bisa jadi ia sedang mengalami penyakit tertentu.
3. Gula Darah Rendah
Bayi yang terlihat lesu, tidur sangat lama, kurang berenergi, dan kelelahan mungkin memiliki gula darah rendah. Mereka juga mungkin tidak merespons ketika mendengar suara atau sulit dibangunkan untuk menyusu.
4. Penyakit Kuning
Pada bayi yang memiliki penyakit kuning karena kadar bilirubinnya yang tinggi, mereka mungkin jadi lebih mengantuk, lelah, dan kurang tertarik untuk makan.
4. Terkena Infeksi
Tubuh bayi masih sangat rentan karena sistem kekebalan tubuhnya masih rendah. Sehingga, si kecil pun rentan terinfeksi berbagai macam penyakit. Jika bayi Anda mengalami demam, batuk, atau terlalu banyak tidur namun tidak mau menyusu, mungkin saja ia tertular infeksi.
ADVERTISEMENT
5. Tidak Dapat Cukup ASI
Jika bayi terlalu sebentar atau bahkan terlalu lama menyusu, mungkin ASI yang didapat tidak mencukupi. Hal ini mungkin membuat mereka lesu dan menyebabkan mereka tertidur lebih lama.
6. Vaksinasi
Pemberian vaksinasi pun dapat memberi efek samping ringan pada bayi, salah satunya mengantuk. Namun, tidak perlu khawatir karena kondisi tersebut hanya berlangsung satu atau dua hari.
Dan mulai sekitar usia enam bulan, bayi akan perlahan tidur sepanjang malam. Namun, beberapa bayi mungkin akan terbangun untuk menyusu di tengah malam hingga usia 12 bulan atau lebih. Sehingga, penting untuk memahami bahwa setiap bayi bisa memiliki pola tidur yang berbeda-beda ya, Moms.