Keputihan Berwarna Kuning saat Hamil, Bahaya Enggak Ya?

28 Desember 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keputihan. Foto: GBALLGIGGSPHOTO/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keputihan. Foto: GBALLGIGGSPHOTO/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak ibu hamil yang mengalami keputihan selama kehamilan. Penyebabnya juga beragam. Namun, keputihan berwarna kuning patut menjadi perhatian karena bisa menandakan masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT
Moms, keputihan pada wanita normal terjadi. Biasanya, keputihan akan mengeluarkan cairan atau sedikit gumpalan berwarna putih susu, sedikit kekuningan, dan agak berbau.
Bahkan, frekuensi keputihan bisa meningkat seiring berjalannya kehamilan. Dan ini disebabkan oleh fluktuasi hormon.
Dan bukan tidak mungkin juga seorang ibu hamil bisa mengalami keputihan berwarna kuning. Berbeda dengan keputihan pada umumnya, keputihan berwarna kuning cenderung akan mengeluarkan bau yang aneh. Dan bisa jadi, keputihan berwarna kuning bisa mengindikasi infeksi atau kebocoran cairan ketuban.

Penjelasan Seputar Keputihan Berwarna Kuning saat Hamil

Mom Junction melansir, keputihan berwarna kuning saat hamil terjadi akibat peningkatan kadar estrogen. Akibat perubahan hormon yang terjadi terkadang membuat ibu hamil mungkin mengeluarkan cairan bening berwarna kuning pucat. Cairan tersebut berbau ringan atau bahkan manis.
ADVERTISEMENT
Jika Anda sedang berada pada trimester ketiga kehamilan, keluarnya cairan kekuningan tersebut bisa jadi merupakan kebocoran cairan ketuban. Hal ini bisa mengindikasi kemungkinan persalinan telah dimulai.
Namun, jika keputihan berwarna kuning sering terjadi di awal kehamilan disertai rasa gatal, bau busuk, perih, dan nyeri saat buang air kecil, bisa jadi itu menandakan adanya infeksi.
Ilustrasi keputihan. Foto: FotoHelin/Shutterstock
Apa saja yang menyebabkan terjadinya keputihan berwarna kuning pada ibu hamil?
1. Infeksi Jamur
Vagina memerlukan kondisi pH, tingkat kelembapan, dan keseimbangan bakteri yang optimal agar kondisinya tetap sehat. Jika ada salah satu kondisi yang terganggu, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Faktor-faktor seperti peningkatan aktivitas seksual, antibiotik, hingga ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Infeksi jamur lebih sering terjadi pada trimester kedua kehamilan, karena terdapat lebih banyak gula dalam cairan vagina. Kondisi inilah yang menciptakan kesempatan untuk jamur-jamur di area genital untuk 'mencari' makan.
2. Bacterial Vaginosis
Kondisi ini terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri. Biasanya, bakteri baik akan mengendalikan bakteri jahat di vagina. Namun, jika yang terjadi sebaliknya maka bisa menyebabkan bacterial vaginosis.
Oleh karena itu, patut diwaspadai bila ibu hamil mengeluarkan cairan berwarna kuning atau hijau yang kental, berbau busuk, hingga nyeri dan sensasi terbakar pada vagina.
3. Infeksi Menular Seksual
Nah Moms, ini merupakan penyebab umum keputihan tidak normal. Jenis utama IMS termasuk trikomoniasis, klamidia, atau gonore.
4. Radang Panggul
Jika IMS atau infeksi bakteri tidak segera diobati, dikhawatirkan infeksinya akan menyebar ke rahim, ovarium, dan tuba. Akibatnya, hal ini menimbulkan gejala seperti keluarnya cairan berwarna kuning, nyeri saat panggul diperiksa, mual, kelelahan, dan nyeri saat buang air kecil.
ADVERTISEMENT
Jangan khawatir, Moms, karena sebenarnya ada beberapa cara yang bisa mencegah keputihan berwarna kuning, antara lain:
Kadang-kadang, Anda mungkin mengalami keputihan berwarna kuning bukan karena ada infeksi apa pun. Tetapi, karena tidak nyaman menggunakan celana dalam atau menggunakan produk yang tidak higienis.
ADVERTISEMENT
Namun, jika keputihan yang terjadi tidak normal disertai gejala seperti gatal, bau tidak sedap, dan nyeri pada vagina, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.