Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Setelah melewati proses persalinan, Anda mungkin ingin terus bersama bayi baru lahir di dalam ruang perawatan. Ya, sudah banyak sekali rumah sakit yang menerapkan program rooming in atau rawat gabung antara ibu dan bayi usai persalinan. Pada program rawat gabung ini, pihak rumah sakit akan membiarkan ibu dan bayinya bersama terus menerus pascapersalinan.
ADVERTISEMENT
Hal itu berarti, bayi tidak diletakkan di kamar khusus bayi yang terpisah dengan ibu. Tapi akan diletakkan pada boks bayi yang berada di dekat ranjang ibu, sehingga mudah dijangkau dan dapat disusui kapan pun ketika bayi merasa lapar, Moms.
Tapi sebenarnya, manakah yang lebih baik untuk bayi baru lahir, rawat gabung atau pisah dengan ibu?
Dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Fransiska Sri Susanti, Sp.A, menjelaskan bahwa rawat gabung adalah pilihan terbaik bagi ibu untuk merawat bayi baru lahir dibandingkan dengan rawat secara terpisah, Moms. Sebab, rawat gabung memiliki banyak manfaat yang baik untuk ibu dan bayi. Misalnya saja, dapat meningkatkan pemberian ASI, mengurangi risiko infeksi, serta dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bayi baru lahir yang dirawat gabung akan lebih jarang menangis, lebih mudah ditenangkan, lebih banyak tidur juga bisa melatih keterampilan ibu dalam merawat bayinya sendiri. Meski begitu, tidak semua bayi baru lahir dapat menjalani rawat gabung, Moms. Ada beberapa kriteria atau syarat untuk menentukan bayi mana saja yang dapat menjalani rawat gabung dan mana yang tidak. Kriteria tersebut diantaranya adalah:
1. Bayi lahir normal, tidak mempunyai cacat bawaan berat.
2. Tes APGAR bayi yang dilakukan pada menit ke 5 mencapai nilai lebih dari 7.
3. Keadaan bayi pascapersalinan stabil.
4. Bayi lahir dengan berat badan idela yaitu antara 2500 sampai 4000 gram.
5. Bayi lahir pada umur kehamilan 37-42 minggu.
ADVERTISEMENT
6. Tidak ada faktor risiko yang diketahui pascapersalinan.
7. Kondisi ibu sehat.
Apabila salah satu atau lebih dari kriteria di atas tidak dapat dipenuhi, maka program rawat gabung tidak dapat dijalankan. Ya Moms, dokter Anda yang nantinya akan menentukan apakah Anda dan bayi memenuhi kriteria untuk melakukan rawat gabung atau tidak.
Jadi, bila Anda memang tertarik untuk rawat gabung, maka sebaiknya pilihlah rumah sakit yang memiliki program ini. Namun jika pada akhirnya setelah bersalin dokter mengatakan Anda dan bayi tidak memenuhi kriteria tersebut, jangan berkecil hati. Itu adalah keputusan terbaik, karena Anda atau bayi mungkin harus mendapat perawatan khusus di ruang berbeda terlebih dahulu.