Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Kepala orang tua baru selalu dipenuhi pertanyaan seputar nutrisi maupun perawatan bayi . Maklum saja, orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi bayinya sementara ada begitu banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya, mengenai meletakkan bayi. Lebih baik mana ya, bayi sering diletakkan terlentang atau tengkurap? Nah, ternyata jawabannya tergantung pada usia dan kondisi bayi Anda, Moms!
Dr. Rosalina Dewi Roeslani, SpA (K) dalam laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan, sebagian besar waktu bayi dihabiskan untuk tidur. Umumnya, bayi belum dapat mengangkat kepala atau berbalik posisi sampai usia 6 bulan. Sehingga di usia ini bayi dapat tidur tengkurap, menyamping, atau tengkurap.
Dr.Rosalina menulis, posisi tidur tengkurap pada bayi diketahui berkaitan dengan sudden infant death syndrome (SIDS). SIDS merupakan kematian bayi yang tidak diketahui penyebabnya. Karena inilah, tidur menyamping atau tengkurap dianggap tidak aman dan tidak dianjurkan. Hingga usianya 1 tahun, bayi lebih baik diposisikan terlentang setiap kali tidur.
ADVERTISEMENT
Alasannya? Posisi terlentang tidak meningkatkan risiko tersedak atau aspirasi karena bayi memiliki sistem perlindungan jalan napas.
Sementara bila bayi telah berusia 1 tahun, umumnya bayi dapat berguling dari posisi tengkurap menjadi terlentang, sehingga pada usia ini bayi cukup aman tidur tengkurap.
Namun lain halnya bila bayi tengah terjaga atau bangun penuh dan diawasi. Dalam kondisi ini, bayi disarankan untuk diletakkan pada posisi tengkurap.
Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP) sebagaimana dikutip dari laman resminya, posisi tengkurap saat bayi bangun (tummy time) dapat membantu proses perkembangan motorik dan mencegah bentuk kepala belakang yang mendatar.
Bayi dapat diletakkan tengkurap atau dalam posisi bertumpu pada perut ketika bangun selama 2 sampai 3 menit pada satu waktu selama dua hingga tiga kali sehari untuk melatih kemampuan bayi mengangkat kepala dan leher mereka. Bila bayi sudah terbiasa, Anda dapat meningkatkan lama waktu tummy time-nya. Misalnya, jadi 3 sampai 5 menit.
Selain itu, meletakkan bayi dengan posisi tengkurap atau bertumpu pada perut untuk bermain juga aakan memberi bayi kesempatan untuk bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya. Ini dapat membantu mengembangkan keterampilan koordinasi, keseimbangan dan kontrol postural bayi.
ADVERTISEMENT
Bila sudah mendapatkan keterampilan dan perspektif motor baru ini, bayi akan menjadi lebih percaya diri dan ingin tahu, yang akan mendorongnya untuk bergerak dan menjelajahi dunia di sekelilingnya belum lagi, mempersiapkan diri untuk merangkak.
Karena seperti orang dewasa, bayi perlu berganti posisi sepanjang hari agar tubuhnya tetap sehat dan fungsional. Kalau sepanjang hari hanya berbaring telentang atau digendong, kemungkinan besar bayi akan mengalami masalah perkembangan fisik dan motorik di usia dini.
Lantas sejak kapan Anda bisa mulai mengajak bayi melakukan tummy time? Jawabannya, sedini mungkin! Tummy time sudah bisa dimulai bahkan sejak bayi baru lahir dengan meletakkannya di perut Anda sambil melakukan kontak kulit-ke-kulit (skin-to-skin) yang sangat bermanfaat untuk bayi. Selamat mencoba!
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini