Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Semisal di sebagian Kalideres, Jakarta Barat. Listrik sempat kembali menyetrum di daerah itu pada Minggu sekitar 21.00 WIB, tapi pada 23.00 WIB hingga Senin pagi, tak kunjung kembali menyala. Situasi serupa juga terjadi di Cikini, Jakarta Pusat, dan Ciganjur, Jakarta Selatan.
Tidak hanya di Kalideres, daerah Pandu Raya, Bogor, juga kembali padam. Sempat teraliri listrik pada Minggu sore, Pandu Raya kembali padam pada Senin dini hari. Beberapa titik yang sempat menyala di Depok juga kembali padam pada Senin dini hari.
Keadaan serupa berlangsung di Pamulang, Tangerang Selatan. Listrik sempat kembali mengalir selama beberapa saat pada Minggu sekitar 23.00 WIB. Tak lama mati kembali hingga Senin pagi.
Sedangkan di Tambun, Bekasi, sejak pertama kali mulai mati pada Minggu siang, hingga Senin pagi, belum sejenak pun listrik kembali teraliri.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan di area rumah Anda, Moms?
Dinda, ibu satu orang anak di Pondok Cabe, Tangerang, mengaku pagi ini ia sibuk mencari lilin. "Kemarin sore sempat beli, tapi ya sudah habis. Ini cari di minimarket dan warung-warung dekat rumah juga sudah enggak dapat. Habis semua!" keluhnya.
Sementara Puti, di Beji Depok, bercerita kalau pagi ini suaminya menyempatkan berkeliling ke beberapa toko listrik. "Cari kipas angin yang pakai baterai dan lampu darurat, takutnya mati lagi, kan? Kalau baru cari nanti sore atau malam pas mau gelap, pasti kehabisan."
Siapkan lampu darurat dan lilin. Namun lilin sebagai cadangan terakhir jika lampu daruratpun habis energinya. Karena penyalaan lilin mengandung risiko. Jika menggunakan lilin pastikan tidak ditaruh di dekat benda mudah terbakar (gordyn, kain, kayu) dan saat anda sudah mengantuk, segera matikan lilin.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, sebenarnya lebih baik mana ya, pakai lilin atau lampu darurat saat terjadi mati listrik ?
"Sebaiknya lilin jadi pilihan atau cadangan terakhir saja. Kalau lampu darurat sudah habis baterai atau energinya, baru pakai lilin!" ujar inisiator sekaligus coach dari komunitas Safekids Indonesia, Wahyu Setyawan Minarto, yang akrab disapa Paman Billie.
Pemerhati keselamatan anak dan keluarga ini menjelaskan, penyalaan lilin mengandung risiko. Terutama bila dipakai untuk jangka waktu yang cukup lama dan tanpa pengawasan. Misalnya saat ditinggal tidur di malam hari.
Billie pun berpesan, jika terpaksa menggunakannya pastikan lilin tidak ditaruh di dekat benda mudah terbakar. Dekat gordyn, benda-benda yang terbuat dari kain, tumpukan kertas atau deretan buku maupun kayu. Pastikan letak lilin juga sulit dijangkau anak. Apalagi bila anak Anda masih balita.
ADVERTISEMENT
"Enggak cuma soal letaknya, pengawasan juga perlu. Kalau sudah mengantuk, segera matikan lilinnya," tegas Billie.
Selain itu, menurut Billie komunikasi juga tak kalah penting, Moms. Komunikasikanlah kepada anak tentang situasi mati listrik ini dengan cara mudah dimengerti. Jelaskan apa yang harus dilakukannya dan apa yang perlu ia hindari. Misalnya jelaskan untuk tidak berlari-larian di dalam ruangan yang gelap untuk menghindari risiko jatuh atau terbentur.
Anda juga perlu bersikap tenang, agar anak tidak merasa takut atau panik. Selalu temani anak sambil bantu ia membiasakan diri dalam kegelapan atau ruangan yang lebih remang.
"Bisa dengan permainan-permainan sederhana," Billie memberi contoh, "Misalnya membuat bayangan dengan senter, bermain di dalam selimut, pokoknya supaya anak jadi tenang. Kalau sudah tenang dan mengerti, ajak anak melakukan simulasi keadaan darurat saat malam hari."
ADVERTISEMENT
Yang terkahir, jangan lupa Moms, bila listrik menyala, segera isi baterai lampu darurat maupun ponsel Anda. Sehingga bila terjadi mati listrik lagi, Anda bisa leluasa menggunakannya.