Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Lebih Baik Mana: Memerah ASI dengan Tangan atau Menggunakan Pompa?
3 Maret 2019 10:17 WIB
Diperbarui 8 Agustus 2019 11:16 WIB
ADVERTISEMENT
Sekalipun Anda bisa menyusui bayi secara langsung, menyimpan ASI perah juga tetap perlu dilakukan, Moms.
ADVERTISEMENT
Tujuannya agar kebutuhan ASI si kecil dapat tetap terpenuhi dan berguna pula dalam mengosongkan payudara, supaya tak terasa penuh dan nyeri saat Anda sedang tidak bersama bayi. Misalnya, ketika Anda bekerja di kantor, maupun kondisi yang mengharuskan Anda atau bayi mesti dirawat inap di RS.
Kapan memulainya? Sekitar enam jam setelah melahirkan adalah waktu yang disarankan, karena Anda sudah sempat beristirahat pascabersalin dan kondisi payudara masih relatif nyaman, sehingga memungkinkan Anda untuk lebih mudah dan menyenangkan ketika mulai berlatih memerah ASI.
Untuk proses memerahnya, Anda bisa menggunakan tangan atau menggunakan pompa ASI yang manual maupun elektrik.
Di antara cara memerah ASI tersebut, manakah yang lebih baik? Untuk menjawab hal itu, kumparanMOM telah bertanya pada konselor menyusui yang merupakan Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar.
ADVERTISEMENT
"Kami kalau di AIMI sebenarnya lebih menyarankan ibu memerah dengan tangan", ujar Nia, pada Kamis (28/3)
Menurut ibu dari 3 anak ini, ada tiga keuntungan yang bisa diperoleh ibu bila memerah ASI dengan tangan, meliputi:
- Ibu bisa merasakan sendiri bila payudaranya terdapat gumpalan keras,
- Memerah dengan tangan membuat ibu bisa sambil memijat payudara, sehingga produksi ASI bisa meningkat,
- Memerah dengan tangan jauh lebih praktis, karena mudah dibersihkan dan tidak mungkin ada sparepart yang rusak ataupun ketinggalan.
Hanya saja memerah dengan tangan, kata Nia, tidak semudah yang dibayangkan. Perlu belajar terlebih dahulu untuk memahami teknik-tekniknya. Terutama menemukan titik atau lokasi terbaik menempatkan jari atau tangan untuk memerah, hingga akhirnya seorang ibu bisa dan akhirnya terbiasa.
ADVERTISEMENT
Di samping itu juga, bukan berarti ibu menyusui tidak boleh menggunakan pompa ASI. Sah-sah saja, kok! Sayangnya, tidak semua ibu cocok menggunakan pompa ASI.
"Kalau pompa tuh di lain sisi pompa buat ibu yang bekerja enggak bisa bersama bayinya, kadang membantu. Tapi saat dihadapkan pada pilihan manual atau elektrik itu cocok-cocokan. Setiap ibu beda-beda kenyamanannya," kata Nia.
Oleh karena itu sebelum memilih pompa ASI apakah manual atau elektrik, sebaiknya ibu mencobanya terlebih dahulu sebelum membeli, lalu perhatikan mana yang membuat Anda merasa paling nyaman digunakan.
"Idealnya kalau menggunakan pompa harus dicoba dulu. Tapi itu kan agak sulit, ya. Jadi cocok-cocokan, ada yang cocok manual ada yang cocok elektrik. Kalau ditanya keuntungannya, elektrik yang dua corong itu lebih cepat, kalau manual bisanya lebih lama. Kalau manual harganya lebih ekonomis dibanding elektrik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana dengan Anda, Moms? Cara memerah mana yang lebih sering yang Anda gunakan selama ini, memerah dengan tangan atau menggunakan pompa ASI ?
Apapun pilihan Anda, pastikan yang paling membuat Anda merasa nyaman, sebab itu adalah cara yang terbaik. Semangat!