Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lebih Baik Mana, Pil KB Kombinasi atau IUD untuk Ibu Menyusui?
20 Juni 2019 12:27 WIB
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:05 WIB
ADVERTISEMENT
Ada banyak manfaat yang bisa didapat ibu menyusui jika memberikan ASI eksklusif untuk bayinya. Salah satunya adalah mencegah kehamilan yang terlalu dekat. Ya Moms, menyusui memang bisa menjadi kontrasepsi alami karena dapat menunda datangnya menstruasi. Secara medis, metode itu disebut dengan metode amenore laktasi.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Planned Parenthood, menyusui bisa sama efektifnya dengan menggunakan kontrasepsi hormonal. Tapi, harus dilakukan dengan cara yang benar. Caranya yaitu Anda harus menyusui si kecil secara eksklusif, yakni sekitar 4 jam sekali pada siang hari dan 6 jam sekali pada malam hari.
Artinya, metode menyusui hanya efektif berfungsi sebagai kontrasepsi selama 6 bulan pertama setelah melahirkan atau hingga menstruasi Anda kembali. Setelah itu, Anda harus memilih kontrasepsi reguler jika ingin menunda kehamilan berikutnya.
Ada beberapa alat kontrasepsi yang bisa menjadi pilihan wanita. Namun, jika harus memilih antara pil KB kombinasi dan IUD, manakah yang lebih aman untuk ibu menyusui?
Moms, sebelumnya Anda harus paham dulu apa itu pil KB kombinasi. Pil KB tersebut merupakan kontrasepsi yang mengandung dua hormon, yaitu estrogen dan progestin. Kombinasi dua hormon itu sebenarnya baik, yakni dapat menunda pelepasan sel telur membuat cairan vagina menjadi lebih kental. Tujuannya demi mencegah pertemuan sel telur dengan sperma.
ADVERTISEMENT
“Banyak fungsi lain dari pil KB kombinasi. Untuk wanita yang mengalami nyeri haid, menstruasinya banyak atau tidak teratur, bisa dipakai untuk mengobati hal tersebut,” papar dr. Tirsa Verani, Sp. OG kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Meski begitu, menurut dokter kandungan yang praktik di RSIA Brawijaya, Jakarta Selatan ini, ibu menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi pil KB kombinasi. Sebab kandungan hormon estrogennya dapat mengganggu produksi ASI. Alih-alih menggunakan pil KB kombinasi, ibu menyusui sebaiknya menggunakan pil KB progestin yang hanya mengandung hormon progesteron.
“Jika ibu menyusui minum pil KB kombinasi, produksi ASI bisa berkurang karena pil itu mengandung hormon estrogen. Jadi untuk ibu menyusui, sebaiknya gunakan pil KB khusus menyusui yang isinya hanya hormon progesteron saja,” saran dr. Tirsa.
Lantas, bagaimana dengan kontrasepsi IUD atau yang juga dikenal dengan sebutan spiral. Apakah aman untuk ibu menyusui?
ADVERTISEMENT
"IUD tidak akan mengganggu produksi ASI. Karena itu, ibu menyusui tidak perlu khawatir menggunakannya," jelas dr. Tirsa.
Selama digunakan masih dalam batas perlindungannya dan tidak lewat dari waktu yang ditentukan, maka aman-aman saja untuk ibu menyusui. Meski begitu, untuk beberapa kasus, penggunaan IUD bisa mempengaruhi kenyamaan saat berhubungan suami istri. Namun, menurut dr. Tirsa, hal itu sangat bisa dicegah.
"Ketidaknyamanan hubungan suami istri dan IUD memang ada hubungannya, tapi sangat bisa dicegah! Hal ini lebih dikarenakan oleh ukuran benang IUD yang terlalu panjang maupun pendek. Benang ini bisa diatur panjangnya oleh dokter maupun bidan, jadi jangan ragu untuk mengkomunikasikannya kepada dokter atau bidan. Jika terlalu panjang, benang bisa dipotong, kok," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Yang terpenting, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda sebelum memutuskan penggunaan IUD selama masa menyusui .