Lebih Baik Mana, Susu PHP atau Soya untuk Anak Alergi?

2 September 2019 14:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ayah Menyiapkan Susu Formula Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ayah Menyiapkan Susu Formula Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat ada kondisi atau indikasi medis tertentu yang sebabkan anak tidak bisa diberi ASI, dokter bisa menyarankan ibu memberi si kecil susu formula. Di pasaran umumnya, susu formula yang banyak dijual adalah yang terbuat dari susu sapi.
ADVERTISEMENT
Namun jika si kecil terdiagnosis alergi susu sapi oleh dokter, maka solusinya seperti dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah dengan memberi susu formula alternatif, Moms. Di antara alternatif itu, Anda mungkin pernah mendengar tentang susu formula PHP dan soya.
Lantas manakah yang lebih baik buat anak?
Balita yang sehat tidak perlu diberi susu formula Foto: Shutterstock
Menurut Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), Konsultan Tumbuh Kembang Anak yang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia DKI Jakarta (IDAI Jaya), ternyata keduanya baik, Moms. Namun orang tua perlu mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi anak.
"Kalau gejala (dari alergi susu sapi) masih ringan, biasanya dokter akan meresepkan susu PHP," kata Dr Rini di acara Media Gathering dan peluncuran SGM Eksplor advance+ Soya, di Jakarta, (28/8).
ADVERTISEMENT
Susu PHP merupakan susu formula yang mengandung Protein Hidrolisa Parsial. Menurut Dr Rini, bahan dasar susu PHP masih protein sapi, hanya saja protein itu sudah dipecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil. Karenanya, bisa menjadi solusi bagi anak punya alergi susu sapi.
Ilustrasi Susu Formula Foto: Shutterstock
Sementara pemberian susu formula soya atau kedelai, bisa diberikan bila anak tidak dapat menoleransi susu formula jenis lain, atau bisa juga karena adanya preferensi pola makan yang vegetarian.
Hal lain yang perlu digarisbawahi, terkait si kecil lebih cocok diberi susu formula PHP atau soya, Anda tetap membutuhkan masukan dari dokter anak. Hindari pula melakukan peralihan jenis susu, misalnya beralih dari susu PHP ke jenis soya tanpa sepengetahuan dan resep dokter.
ADVERTISEMENT