Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Liburan Menyenangkan saat Kecil Bisa Bantu Kontrol Diri Anak di Masa Depan
29 September 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pengalaman yang menyenangkan di masa kecil, akan membantu kontrol diri anak di masa depan," jelas psikolog yang akrab disapa Ayank di acara kumparanMOM Mom's Meet Up x Hyundai, Minggu (29/9) di Gallery The Cibis Park.
Di usia berapa ya, anak sebaiknya diajak berlibur agar bisa mengingat pengalaman yang berkesan?
Yang Perlu Dilakukan Orang Tua untuk Menciptkan Liburan yang Berkesan untuk Anak
Menurut Ayank, sebenarnya tidak ada patokan pasti di usia berapa sebaiknya mengajak anak berlibur. Pengalaman paling cepat yang bisa diingat anak adalah 6 tahun pertama, sebab otaknya mudah menyerap seperti spons/ Si kecil memang tidak bisa mengingat pengalamannya secara spesifik, tapi rasa 'menyenangkannya' pasti bisa diingat.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti gini, kalo 3-4 tahun itu sudah bisa diajak komunikasi. Nah, kita bikin rencana yang sekiranya bikin kita makin 'nyambung' sama anak. Anak diajak serta menentukan destinasi liburan, mau kemana," jelas Ayank.
Ya Moms, untuk menentukan destinasi bersama anak, Anda bisa mencari bersama-sama dengan si kecil lewat visual.
"Anak paling gampang dijelaskan dengan visual. Peta-peeta lucu, kita bisa berikan ke dia. Ajak dia main, kalau dengan kendaraan darat, bisa pakai mobil-mobilan," jelasnya.
Nah Moms, bila ingin merencanakan perjalanan road trip dengan anak, sebaiknya pastikan kendaraan yang digunakan nyaman, hingga ke mana saja pemberhentian yang akan dilakukan.
"Dipertimbangkan juga untuk memudahkan, jadi nantinya tidak hanya akan ayah tapi juga ibu juga, tanpa perlu pemikiran atau pengetahuan yang terlalu banyak mengenai teknis kendaraan sudah bisa paham," jelas Arthur Panggabean, Head of Marketing Communication Hyundai Motors Indonesia.
ADVERTISEMENT
Yang juga jangan dilupakan, pastikan untuk mencegah konflik agar perjalanan liburan lebih menyenangkan. Terkadang, ada saja konflik antar anak atau mungkin orang tua yang terjadi di perjalanan.
"Nah. yang pasti setelah liburan sebenarnya perlu evaluasi. Mana nih yang dari liburan sebelumnya ada konflik. Kadang kita fokus mencegah konflik antar anak. Padahal kadag orang tuanya justru yang berkonflik," Jelas Ayank.
Bagaimana, Moms, suda merencanakan liburan bersama keluarga?