Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Makanan untuk Ibu Hamil Agar Kulit Bayi Putih, Apa Saja?
6 Maret 2019 9:44 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
Sebagian ibu hamil mengharapkan bayi yang dikandungnya nanti terlahir dengan kulit putih dan bersih. Terutama bagi orang Indonesia yang mayoritas berkulit sawo matang.
ADVERTISEMENT
Sebagai hasil konstruksi budaya, kulit putih dianggap cantik dan diidam-idamkan. Tak heran ada begitu banyak produk skin care yang mengklaim dapat mencerahkan warna kulit untuk menarik konsumen.
Harapan untuk memiliki kulit putih pun akhirnya diteruskan dari generasi ke generasi. Banyak ibu hamil yang percaya ada makanan tertentu yang bisa membuat warna kulit bayinya putih. Mulai dari air kelapa, kacang almond, hingga bengkuang.
Benarkah makanan itu dapat membuat kulit bayi putih saat lahir nanti?
Menurut dr Srie Prihianti, SpKK. PhD, Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI), sekaligus dokter spesialis kulit Erha Derma Center, Pondok Indah, Jakarta Selatan, warna kulit sebenarnya dipengaruhi oleh dua faktor yakni genetik dan lingkungan.
Dipengaruhi genetik artinya warna kulit si kecil merupakan warisan biologis dari ayah dan ibunya. Tiap manusia mewarisi sifat genetik dari kedua orangtuanya dalam porsi yang seimbang, 50:50. Cara gen-gen itu berinteraksi yang kemudian akan mempengaruhi penampilan fisik kita, termasuk warna kulit.
ADVERTISEMENT
Misalnya jika kedua orang tuanya berkulit sawo matang, kemungkinan besar anaknya juga berkulit sawo matang. Sebab, jumlah melanin yang mempengaruhi pigmen kulit, diwariskan secara genetis. Jadi sebanyak apapun air kelapa, kacang almond atau bengkuang yang Anda makan selama hamil, warna kulit anak Anda akan tetap sawo matang, kecuali jika ada kelainan genetik.
Lalu bagaimana dengan kulit bayi baru lahir yang biasanya lebih cerah?
Ingat Moms, warna kulit juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, diantaranya adalah paparan sinar matahari, iklim, hormon, paparan zat kimia, hingga kerusakan kulit. Pada bayi, kulit terangnya berkaitan dengan produksi sel melanosit.
“Sel yang memproduksi pigmen kulit adalah sel melanosit. Sel melanosit akan memproduksi pigmen melanin bila kulit terpapar sinar matahari atau cuaca panas. Pada bayi, sel melanosit belum dapat berfungsi secara optimal, sehingga warna kulit saat bayi seringkali tampak lebih ‘terang’ dibandingkan saat anak sudah lebih besar,” papar dr Srie.
ADVERTISEMENT
Sel melanosit yang belum berkembang iti pula yang membuat kulit bayi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
“Kulit bayi lebih rentan mengalami sunburn bila terpapar sinar matahari dalam waktu lama tanpa proteksi,” tambah dr Srie.
Jadi Moms, makanan yang Anda konsumsi selama hamil sebenarnya tidak mempengaruhi warna kulit bayi saat lahir nanti. Namun, selama makanan itu sehat dan mengandung nutrisi baik untuk janin, ibu hamil tetap boleh mengkonsumsinya, Moms.