Manfaat Pembelajaran dengan Metode STEAM untuk Anak Usia Dini

4 Maret 2023 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Mommy and Me Over The Rainbow yang diadakan di Sampoerna Academy Medan, Jumat (3/3).  Foto: Aniesa Rahmania P.D/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara Mommy and Me Over The Rainbow yang diadakan di Sampoerna Academy Medan, Jumat (3/3). Foto: Aniesa Rahmania P.D/kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan untuk anak usia dini biasanya identik dengan kegiatan bermain. Ya Moms, anak usia prasekolah, yaitu sekitar 2 – 5 tahun, lebih tertarik bermain untuk mengeksplorasi hal-hal baru dibanding belajar dengan cara konvensional. Nah, salah satu metode pembelajaran yang memadukan kegiatan bermain dan belajar adalah STEAM.
ADVERTISEMENT
STEAM merupakan singkatan dari science (sains), technology (teknologi), engineering (mesin), arts (seni), dan mathematics (matematika). Menurut Alia Md Noh, International Early Years Curriculum Head Sampoerna Academy, STEAM dapat mendorong siswa untuk menerapkan pembelajaran dalam disiplin yang bervariasi untuk berpikir secara komprehensif dan keseluruhan.
“Di usia 0-6 tahun, anak akan lebih banyak menyerap pengetahuan dari lingkungan sekitar. Pembelajaran STEAM pada anak sejak dini menjadi pilihan sangat efektif karena pendekatan ini mendorong mereka untuk melakukan hands-on learning atau mempraktikkan secara langsung, sehingga membuat kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan,” jelas Alia dalam acara Mommy and Me Over The Rainbow yang diadakan Sampoerna Academy Medan, Jumat (3/3).

Apa Manfaat Metode STEAM untuk Anak Usia Dini?

Acara Mommy and Me Over The Rainbow yang diadakan di Sampoerna Academy Medan, Jumat (3/3). Foto: Aniesa Rahmania P.D/kumparan
Dalam menerapkan metode STEAM, Sampoerna Academy berpegang pada lima komponen yang disebut 5C, yaitu critical thinking (kemampuan berpikir kritis), creativity (kreativitas), communication (komunikasi), collaboration (kolaborasi), dan character (karakter). Kelima komponen tersebut sering dikenal sebagai keterampilan abad ke-21.
ADVERTISEMENT
“Penerapan pendidikan dengan metode STEAM dapat menjadi akses bagi anak untuk memecahkan masalah dengan berpikir kritis dan holistik, sehingga mereka akan mampu mengumpulkan informasi, menganalisis, menemukan hipotesis, dan mendapatkan pemahaman berdasarkan pengalaman dan apa yang mereka pelajari. Tentunya ini nantinya akan menjadi modal mereka untuk dapat bersaing di masa depan,” kata Alia.
Adapun beberapa manfaat STEAM sebagai metode pembelajaran bagi anak usia dini yaitu sebagai berikut:
1. Menumbuhkan Kecintaan dan Semangat untuk Belajar Seumur Hidup
Melalui STEAM, anak memiliki relasi dan persepsi positif dengan aktivitas belajar serta mendorong anak menjadi lebih bersemangat dalam mengembangkan keterampilan atau pengetahuan baru. Ini dapat membuat anak menjadi lifelong learner.
2. Membangun Kepercayaan Diri dan Self-Esteem
ADVERTISEMENT
Hands-on learning akan membuat anak yakin dan percaya diri pada kemampuan yang mereka miliki, termasuk ketika akan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Metode STEAM mengajarkan anak cara memproses informasi secara efektif, mendorong mereka untuk mengobservasi, menganalisa, dan memprediksi solusi sehingga membantu anak menjadi problem solver lebih baik.
Acara Mommy and Me Over The Rainbow yang diadakan di Sampoerna Academy Medan, Jumat (3/3). Foto: Aniesa Rahmania P.D/kumparan
4. Menumbuhkan Kreativitas
Metode STEAM dapat mendorong anak menggunakan imajinasinya untuk berpikir kreatif dari perspektif berbeda untuk menemukan solusi inovatif untuk suatu masalah.
5. Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi
Metode STEAM berfokus pada eksplorasi anak terhadap suatu hal baru. Secara alami, hal ini dapat membantu membangun kosa kata dan mengasah keterampilan berkomunikasi mereka. Selanjutnya, mereka dapat membagikan ide, pikiran, pendapat dan emosi dengan cara lebih efektif.
ADVERTISEMENT
6. Membantu Pengembangan Sensorik
Melalui metode STEAM, anak dapat mengesksplorasi, mengamati, dan belajar melalui aktivitas yang menyenangkan dan menarik dengan memperkenalkan mereka pada suara, tekstur, bentuk, aroma, dan lainnya yang dapat mengembangkan sensorik melalui lima panca indera mereka.