Manfaat Vaksin HPV yang Akan Jadi Imunisasi Wajib untuk Anak

26 April 2022 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi imunisasi HPV untuk anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi imunisasi HPV untuk anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Vaksin HPV menjadi satu dari tiga vaksin tambahan yang akan diwajibkan oleh Kementerian Kesehatan mulai tahun 2022 ini. Namun, mungkin beberapa orang tua masih bingung apa itu imunisasi HPV dan mempertanyakan kegunaannya. Ya Moms, vaksin HPV ini bermanfaat besar untuk mencegah kanker serviks yang banyak menyerang perempuan di dunia, termasuk di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. Dr. Hartono Gunardi Sp. A(K)., vaksin HPV adalah vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus HPV (human papilloma virus). Virus ini dapat menginfeksi manusia pada sel epitel di kulit dan membran mukosa (salah satunya adalah daerah kelamin), dan bisa menyebabkan kanker.
"Vaksin HPV bertujuan mencegah kanker leher rahim. Vaksin HPV ini ditujukan kepada anak perempuan karena mereka yang lebih berisiko," ujar dokter Hartono dalam wawancara eksklusif bersama kumparanMOM, Jumat (22/4).
Dokter Hartono menjelaskan, vaksin ini diberikan sebanyak tiga kali kepada anak perempuan yang berumur sekitar kelas 5 dan 6 SD yang belum aktif secara seksual. Lalu suntikan terakhir atau ketiga dilakukan enam bulan setelah penyuntikan pertama.
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: pittawut/Shutterstock
Akan tetapi, Anda tak perlu khawatir terkait efek samping yang akan dialami anak ketika mendapatkan suntikan HPV. Dokter Hartono menuturkan, efek samping imunisasi HPV umumnya tergolong ringan dan hanya berlangsung beberapa waktu saja. Namun Anda tetap bisa menyiapkan diri apabila terjadi efek samping yang memerlukan perawatan.
ADVERTISEMENT
"Efek sampingnya umumnya vaksin ini dapat diterima dengan baik oleh anak-anak. Ada efek samping tapi enggak selalu timbul. Efek sampingnya 10 persenan kira-kira adalah nyeri di tempat suntikan, jadi berupa nyeri, kemerahan atau bengkak. Di samping itu kadang-kadang bisa timbul gejala demam pada anak-anak," tuturnya.

Vaksin HPV Hanya Gratis pada Siswa Kelas 5-6 SD

Nah Moms, perlu diingat vaksinasi kanker serviks ini akan berlaku gratis secara nasional hanya untuk kelas 5 dan 6 SD. Itu artinya, vaksin ini tidak akan diberikan gratis kepada perempuan yang umurnya sudah lebih dewasa, ya.
Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtualnya beberapa waktu lalu.
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: OneSideProFoto/Shutterstock
“Karena ada aturannya, diberikan sebelum menstruasi. Karena kalau diberikan setelah menstruasi jadi tidak terlalu efektif. Kalau belum menstruasi itu sangat efektif untuk mengurangi prevalensi kanker serviks. Itu sebabnya kita kejar ke seluruh anak di-range anak kelas 5 dan 6 SD,” jelas Menkes Budi.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang menilai vaksinasi HPV pada anak-anak tidak perlu diberikan karena usia kelas 5-6 SD belum melakukan hubungan seksual. Padahal, vaksin HPV ini justru sebaiknya dilakukan sebelum mereka berhubungan seks. Mengingat jumlah kasus kematian akibat kanker serviks ini juga tidak sedikit, maka semakin dini diberikan vaksin HPV maka akan semakin efektif juga pencegahannya.
"Jadi memang dari sisi efektivitas lebih efisien kalau di hulu. Karena kalau sudah menstruasi, tidak efektif. Kalau sebelum itu sangat efektif mengurangi prevalensi kanker serviks. Itu alasannya kita berikan usia 5 hingga 6 SD. Semoga ke depan bisa terus berkembang," ungkap Budi.
Mengutip dari laman IDAI, pemberian vaksin HPV dua pada anak-anak berusia 10-13 tahun terbukti membentuk kadar antibodi yang tidak lebih rendah dibandingkan dengan pemberian 3 dosis pada usia 16-18 tahun, lho. Jadi, jangan menunda imunisasi HPV pada anak agar pencegahan kanker serviks bisa benar-benar efektif ya, Moms.
ADVERTISEMENT