Memahami KJDR yang Dialami Bayi Kembar Irish Bella

7 Oktober 2019 13:57 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ammar Zoni dan Irish Bella. Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ammar Zoni dan Irish Bella. Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
Bayi kembar yang dikandung Irish Bella meninggal dunia. Kabar itu disampaikan oleh asistennya, DZ, pada Minggu (6/10) malam.
ADVERTISEMENT
Ia menyatakan bahwa Irish Bella tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Meski begitu DZ mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya bayi kembar itu.
"Penyebabnya saya belum bisa kasih informasi, tempat dirawat dan lain-lainnya pun mohon maaf kami enggak bisa info. Sementara Irish dan keluarga perlu recovery dulu," tutur DZ.
"Ya (bayinya dimakamkan langsung) sama Ammar. (Usia janinnnya) 25 atau 26 minggu," kata tambahnya.
Ilustrasi hamil bayi kembar. Foto: Shutterstock
Moms, kondisi bayi meninggal di dalam kandungan dalam istilah kedokteran dikenal dengan sebutan kematian janin dalam rahim (KJDR). Menurut dokter spesialis kandungan dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG, kondisi KJDR bisa terjadi di usia kehamilan di atas 20 minggu.
KJDR berbeda dengan keguguran yang terjadi pada usia kehamilan di bawah 20 minggu. Penyebab KJDR beragam, ada yang bisa terdeteksi ada pula yang tidak.
ADVERTISEMENT
Sementara hingga berita ini diturunkan, Ammar Zoni ataupun pihak keluarga lainnya belum memberikan informasi penyebab KJDR yang dialami bayi kembar Irish Bella.
"Kalau yang tidak diketahui ini yang susah. Kadang orang suka mengkambinghitamkan penyakit jantung bawaan. Tiba-tiba dia sakit jantung, ya kayak orang dewasa saja. Jadi sakit jantung langsung meninggal. Janin juga bisa begitu," ujar dr. Ardiansjah Dara, SpOG kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Ilustrasi hamil bayi kembar. Foto: Shutterstock
Penyebab lainnya yang mungkin terjadi adalah adanya penyumbatan aliran darah dari ibu ke janin, sehingga membuat janin sulit bernapas di dalam kandungan.
"Umpamanya ada yang tersumbat pada arteri atau ada pembuluh darah yang masuk ke janin biasanya pada arteri uterina. Bayi ini kan bernapas dan makan dari darah, jadi kalau aliran darahnya tersumbat, ya dia sama kayak kita lah enggak makan enggak bernapas ya lama-lama meninggal kan? Janin pun begitu," kata dokter kandungan yang praktik di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan, ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, KJDR juga bisa terjadi karena plasenta terlepas dari rahim.
"Bisa juga penyebab lain, ada kondisi di mana plasenta itu terlepas dari dalam rahim, karena pasiennya itu hipertensi, jatuh, sehingga plasenta lepas, pendarahan, akhirnya bayinya juga bisa meninggal," kata dr. Ardiansjah Dara.
Yang jelas, penyebab KJDR yang dialami oleh masing-masing ibu hamil berbeda. Oleh karena itu, bila mencurigai ada tanda-tanda keguguran atau kondisi tidak lazim pada kehamilan Anda, jangan tunda lagi, segera periksakan diri, Moms.