Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mencret dan Diare pada Bayi, Apa Bedanya?
12 Juli 2021 13:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:03 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, feses bayi kerap membuat bingung karena sulit dibedakan mana yang normal dan mana yang tidak. Sebab, bayi yang mengkonsumsi ASI eksklusif umumnya fesesnya berwarna kuning, bertekstur lembut, dan cair.
Tidak hanya itu, terkadang bayi bisa buang air besar (BAB) hingga tiga kali dalam sehari. Seperti tengah diare! Tapi apa benar kondisi bayi seperti ini artinya mencret, diare atau sedang ada masalah dengan pencernaannya?
Kata Dokter soal Mencret dan Diare pada Bayi
Menurut Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Anak, Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K)., mencret dan diare hanya berbeda pada sebutan saja. Namun, keduanya memiliki makna yang sama, yaitu buang air besar (BAB) yang lebih cair daripada biasanya. Selain itu, frekuensi diare atau mencret terjadi lebih dari 3 kali sehari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kondisi diare atau mencret pun bisa berbahaya jika si kecil frekuensinya terlalu sering dan volumenya banyak.
"Diare atau mencret bisa berbahaya bagi si kecil. Jika kondisi ini disertai muntah, sehingga bayi dapat dehidrasi berat dan mengalami syok," kata dr. Muzal kepada kumparanMOM, Rabu (7/7).
Untuk itu, sebagai orang tua, dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan ini menyarankan agar anak sering dipantau dan selalu beri ASI --bila ia masih konsumsi ASI eksklusif dan beri air putih (bila usia bayi sudah lebih besar) agar ia tak dehidrasi.
"Apabila anak kehausan, maka itu pertanda dehidrasi signifikan. Jangan menunggu anak sampai haus, segera berikan cairan sebanyak yang ia mau," pungkasnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Dr. Muzal kembali mengatakan, orang tua perlu segera membawa bayinya ke dokter apabila terdapat darah dalam feses bayi. Selain itu, apabila si kecil mengalami demam tinggi lebih dari 40 derajat Celsius segera bawa ke dokter.
ADVERTISEMENT
Selama menunggu, orang tua dapat memberikan pisang pada bayi yang sudah makan atau berusia 6 bulan ke atas.
"Perlu diingat, sebaiknya orang tua tidak memberikan cairan manis seperti madu, sari kurma, dan lainnya. Juga jangan berikan cairan untuk olahraga atau sport drink ketika anak mengalami diare," tutupnya.