news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Cranial Helmet, Helm untuk Terapi Kepala Peyang Bayi

10 Mei 2022 16:04 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helm perawatan kepala peyang pada bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Helm perawatan kepala peyang pada bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tulang tengkorak pada bayi baru lahir masih lunak dan fleksibel karena pertumbuhannya belum sempurna. Oleh karena itu, kepala bayi bisa berubah bentuk alias peyang, jika mendapat tekanan cukup lama di salah satu sisi. Seperti tidur telentang dalam waktu lama, atau tidur miring cukup lama di salah satu sisi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya kepala bayi peyang tidak mempengaruhi perkembangan otaknya, Moms, sehingga orang tua tidak perlu khawatir berlebihan. Hanya saja kondisi kepala peyang bisa menimbulkan masalah sosial saat si kecil besar nanti.
Untuk mengatasinya, beberapa dokter menyarankan untuk melakukan terapi menggunakan helm yang dirancang khusus atau disebut sebagai cranial helmet, untuk memperbaiki kepala peyang.
Ilustrasi kepala bayi peyang. Foto: Shutterstock
Anda tidak perlu khawatir, Moms, sebab cranial helmet yang digunakan, berbeda dengan helm anak-anak saat bersepeda. Cranial helmet harus memerlukan resep dokter berlisensi seperti ortotik pediatrik, dokter yang menangani ortotik anak-anak.
Selanjutnya, mereka akan mengukur kepala bayi menggunakan sinar laser agar bentuknya sesuainya. Healthline melansir, bagian luar atau cangkang cranial helmet memang berbahan keras, tetapi bagian dalamnya dibuat dari interior busa sehingga tidak memberikan tekanan keras dan berat pada kepala bayi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Firstcry Parenting, cranial helmet dapat diberikan pada bayi berusia 4 bulan sampai 1 tahun. Namun, terapi ini paling efektif digunakan saat bayi berusia 4-6 bulan. Sebab, bila sudah melewati usia 1 tahun, tengkorak bayi akan mulai mengeras sehingga helm tidak akan berfungsi.
Ilustrasi kepala bayi peyang. Foto: Shutter Stock
Dari berbagai perawatan kepala peyang bayi, cranial helmet dinilai paling efektif dengan waktu yang relatif sebentar. Sebab, cranial helmet akan menekan lembut kepala bayi agar lebih simetris. Durasi penggunaannya pun beragam, tergantung kondisi dan tingkat keparahannya. Namun, biasanya diperlukan waktu sekitar 12 minggu, dan digunakan minimal 23 jam sehari. Ya Moms, helm tersebut boleh dilepas saat bayi mandi atau mengenakan pakaian.
Nah Moms, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kepala bayi peyang. Apa saja?
ADVERTISEMENT

Penyebab Kepala Bayi Peyang

Plagiocephaly
Plagiocephaly atau disebut sindrom kepala datar adalah kondisi di mana satu sisi kepala bayi menjadi rata karena tekanan terus menerus. Biasanya, kondisi ini terjadi pada bagian belakang kepala karena posisi tidur bayi terlalu sering telentang.
Tapi Moms, Anda tak perlu khawatir. Sebab, sindrom kepala datar ini tidak menyebabkan gangguan pada perkembangan otak bayi. Anda hanya perlu sesering mungkin mengubah posisi tidur bayi dan menggunakan cranial helmet untuk membentuk tengkorak bayi menjadi lebih simetris.
Ilustrasi bayi tidur lelap Foto: Shutter Stock
Craniosynostosis
Selain disebabkan oleh posisi tidur, kepala peyang juga bisa disebabkan karena kondisi genetik. Terkadang, tulang-tulang tengkorak bayi menyatu terlalu cepat sehingga membatasi pertumbuhan bentuk tengkorak. Kondisi ini dikenal dengan istilah craniosynostosis. Bila bayi mengalami craniosynostosis, ada beberapa gejala lain yang muncul seperti rongga mata melebar atau menyempit, terdapat titik lunak di kepala bayi, dan pertumbuhan kepala tidak normal.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat Moms, penggunaan cranial helmet dapat menyebabkan iritasi kulit, gatal-gatal dan bau di area kepala. Maka dari itu, biasanya awal-awal bayi menggunakan helmet tersebut cenderung akan rewel. Oleh karena itu, diskusikan dengan dokter terlebih dahulu tentang risiko dan cara mengatasinya. Bila Anda ingin mencoba cara lain selain menggunakan cranial helmet, ada beberapa tips yang bisa dilakukan mengutip dari Kids Health.

3 Tips Menghindari Kepala Bayi Peyang

1. Tummy time
Tummy time adalah salah satu cara untuk menghindari kepala bayi peyang. Selain itu, tummy time juga dapat membantu memperkuat otot leher dan belajar mendorong lengan si kecil.
Memberi bayi kesempatan tengkurap atau tummy time sangat penting Foto: Shutterstock
2. Variasikan posisi tidur bayi
Salah satu penyebab kepala bayi peyang adalah tidur di satu sisi dalam waktu lama. Oleh karena itu, Anda perlu mengubah posisi tidur bayi beberapa waktu seperti miring ke kiri dan kanan. Bila perlu, sering-sering menyangga kepala bayi dengan tangan Anda hingga membentuk posisi bulatan.
Ilustrasi bayi tidur di lantai. Foto: Shutterstock
3. Gendong bayi lebih sering
ADVERTISEMENT
Tidak ada salahnya sering-sering menggendong bayi lebih lama, misalnya sambil menyusui. Sebab, Anda juga perlu menghindari bayi tidur di permukaan rata seperti kursi mobil, kereta bayi, atau tempat tidur lebih lama. Posisi menyusui juga harus nyaman dan jangan hanya di satu payudara saja.