Mengenal Thalasemia, Penyakit Gangguan Darah Pada Anak

15 Maret 2021 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Thalasemia, Penyakit Gangguan Darah Pada Anak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Thalasemia, Penyakit Gangguan Darah Pada Anak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada berbagai penyakit yang dapat diderita anak dan perlu diwaspadai oleh orang tua. Di antaranya adalah thalasemia.
ADVERTISEMENT
Thalasemia adalah salah satu penyakit kelainan darah yang umumnya menyerang anak usia 0-18 tahun. Penyakit thalasemia pada anak dapat menyebabkan rendahnya kadar sel darah merah atau anemia.
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, penyakit yang dapat membawa banyak sekali komplikasi kepada penderitanya ini banyak ditemui di Indonesia. Bahkan Indonesia termasuk salah satu negara dengan angka kejadian thalasemia yang tinggi.
Apa penyebabnya?

Penyebab Thalasemia pada Anak

Penyebab Thalasemia pada Anak Foto: Shutterstock
Dr. Dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K) menjelaskan dalam buku 123 Gangguan dan Penyakit Pada Anak, kondisi thalasemia disebabkan oleh salah satu rantai globin dalam hemoglobin tidak dibentuk atau pembentukannya sedikit. Hemoglobin adalah pigmen dalam sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
ADVERTISEMENT
Hemoglobin yang normal terdiri dari sepasang rantai globin alfa dan sepasang rantai globin beta. Sementara, pada thalasemia salah satu rantai tersebut tidak ada atau tidak terbentuk dengan sempurna. Sehingga hemoglobin menjadi tidak normal dan sel darah merah lebih cepat rusak yang menyebabkan anak mengalami anemia.
Kita juga perlu memahami, penyakit thalasemia merupakan kondisi genetik, atau diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Biasanya, orang tua pembawa gen thalasemia tidak mengetahui jika mereka pembawa, karena tidak ada gejala tertentu untuk pembawa.

Jenis Thalasemia Pada Anak

Thalasemia Pada Anak Foto: Shutterstock
Secara umum, thalasemia terbagi menjadi dua jenis, yakni thalasemia alfa dan beta. thalasemia alfa lebih jarang terjadi dibandingkan thalasemia beta. Sementara, thalasemia beta dibagi menjadi 2, yaitu thalasemia minor dan mayor.
ADVERTISEMENT
1.Thalasemia Alfa
Umumnya, setiap orang mempunyai 4 gen untuk alfa globin. Namun, pada kondisi ini satu atau lebih gen yang mengontrol pembuatan alfa globin tidak ada atau rusak. Hal ini yang akhirnya menyebabkan kondisi anemia dari tingkat ringan hingga parah.
Kondisi thalasemia alfa pada anak biasanya tidak memunculkan gejala dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika kondisi anemianya sudah parah, mungkin anak membutuhkan transfusi darah secara teratur untuk mengobati anemianya.
Thalasemia sering ditemukan pada anak. Foto: Shutterstock
2.Thalasemia Beta
Thalasemia beta merupakan kondisi yang paling sering ditemukan pada anak. Hal ini biasanya disebabkan oleh kerusakan gen yang mengontrol produksi hemoglobin. thalasemia beta terbagi menjadi 2, yakni thalasemia minor dan mayor.
Thalasemia mayor adalah kondisi terparah pada penyakit ini. Penyakit ini biasanya ditemukan pada anak usia di bawah 2 tahun. Pada kondisi ini anak harus mendapatkan transfusi darah secara rutin. Sementara, thalasemia minor biasanya menyebabkan anak mengalami anemia ringan yang tidak membutuhkan perawatan medis tertentu.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja gejala thalasemia pada anak? Anda dapat membacanya lebih lengkap di sini.