Moms, Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Waspada Risiko Anak Terinfeksi

25 Juli 2022 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Waspadai Anak Terinfeksi!. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Waspadai Anak Terinfeksi!. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Moms, selain pandemi COVID-19, kini dunia tengah menghadapi wabah cacar monyet (monkeypox) setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai darurat kesehatan global. Hingga Sabtu (23/7), tercatat sudah 16 ribu kasus cacar monyet dilaporkan di 75 negara, dan lima di antaranya menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
Bahkan, beberapa hari lalu, seorang bayi dan satu balita di Amerika Serikat dilaporkan terjangkit cacar monyet. Sejauh ini memang telah dilaporkan kasus cacar monyet pada anak. Tetapi, jumlahnya secara global masih rendah. Meski belum ada kasus penularan cacar monyet di Indonesia, para orang tua tetap perlu waspada dan menjaga anak-anaknya agar tidak terjangkit.
Mengutip laman resmi WHO, anak-anak dapat terkena cacar monyet jika memiliki riwayat kontak dengan seseorang yang positif dan memiliki gejala. Data dari negara-negara yang pernah melaporkan kasus menunjukkan anak-anak bisa lebih rentan terhadap penyakit ini, dibandingkan dengan remaja dan orang dewasa.

Gejala Cacar Monyet yang Mesti Diwaspadai

com-Ilustrasi anak gatal-gatal Foto: shutterstock
Nah Moms, masa inkubasi penyakit cacar monyet ini berkisar 6-16 hari, tetapi bisa juga lebih lama 5-21 hari. Ini gejala-gejala yang mesti diwaspadai:
ADVERTISEMENT
Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase prodromal akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit, biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.

Risiko Cacar Monyet pada Anak

Ilustrasi kaligata pada anak. Foto: Thinkstock
Dilansir laman Kemenkes, penyakit cacar monyet ini bisa sembuh dengan sendirinya dengan gejala yang berlangsung 14-21 hari. Namun, kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kasus kematian dari penyakit ini bervariasi, tetapi kurang dari 10 persen kasus yang dilaporkan, dan sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox.
Nah, pada anak-anak, ruam cacar monyet dapat menyerupai penyakit umum lain seperti cacar air atau infeksi virus lainnya. WHO pun meminta orang tua yang melihat si kecil mengalami gejala cacar monyet untuk segera membawanya ke rumah sakit agar diberi perawatan.
"Anak-anak mungkin berisiko lebih besar terkena cacar monyet daripada orang dewasa. Mereka harus dipantau secara ketat sampai mereka pulih jika mereka membutuhkan perawatan tambahan," tulis keterangan WHO.
Dokter pun juga disarankan agar anak dapat dirawat di fasilitas kesehatan selama proses penyembuhan anak yang positif mengalami cacar monyet. Dan dalam situasi ini, orang tua atau pengasuh yang kondisi tubuhnya sehat dan berisiko rendah terkena cacar monyet akan diizinkan untuk mengisolasi diri bersama anaknya.
ADVERTISEMENT