Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Moms, Ini Penyebab dan Tanda Hamil Bayi Berukuran Kecil
25 September 2018 17:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
![Ilustrasi tanda hamil (Foto: Thinkstock)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1534054667/rv14ynd6xyebtvkpcl1i.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, pertambahan berat badan janin juga mesti dipantau saat kontrol kehamilan ke dokter, demi memastikan ia sehat dan baik-baik saja.
Bagaimana jika dokter menyatakan berat badan janin Anda di bawah rata-rata? Biasanya dokter akan membantu Anda untuk 'mengejar ketertinggalan' sampai pada angka yang aman sebelum bersalin. Namun ada kalanya, sebelum dokter memberi tahu, Anda bisa merasakan tanda hamil bayi berukuran kecil.
![Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1534153282/mvenehcefcekpyjm9lnb.jpg)
Yang dimaksud bayi kecil adalah jika beratnya kurang dari 2,5 kg. Bayi yang lahir dengan cukup bulan, berat lahirnya diharapkan sekitar 2,5 - 4 kg. Umumnya, gaya hidup calon ibu yang buruk disebut-sebut jadi penyebabnya. Seperti merokok, mengonsumsi kokain, berolahraga berlebihan, dan kurang asupan makanan sehat turut mengganggu pertumbuhan janin.
ADVERTISEMENT
Namun, itu bukanlah satu-satunya, Moms. Berat badan bayi dalam kandungan juga dipengaruhi banyak faktor. Menurut Royal College of Obstetricians & Gynaecologists, faktor lainnya itu adalah tinggi dan berat badan Anda, etnis orang tua, hingga riwayat berat badan Anda atau suami waktu lahir dulu yang juga berukuran kecil.
Jika penyebabnya adalah kombinasi faktor di atas, Anda tak perlu khawatir. Meski kecil, janin Anda cenderung sehat kok, Moms. Namun, analisis dokter kandungan mengenai hal ini juga sangat penting, untuk tetap memastikan status kesehatan janin Anda.
![Ilustrasi janin dalam kandungan. (Foto: Thinkstock)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1519286597/hvflnhpoyd3z43pkmfql.jpg)
Janin yang beratnya di bawah rata-rata memang harus lebih diperhatikan. Sebab, bisa membuat pertumbuhannya dalam rahim terganggu. Misalnya karena plasenta Anda tidak bekerja baik, Anda terkena infeksi yang mempengaruhi janin, atau ada masalah genetik pada bayi Anda.
ADVERTISEMENT
Selain itu, memiliki tekanan darah tinggi, komplikasi diabetes, atau hamil pada usia di atas 40 tahun juga lebih berisiko melahirkan bayi kecil.
Jika menurut dokter kandungan Anda berpotensi tinggi memiliki bayi kecil, biasanya Anda akan diminta tes USG rutin pada minggu 26-28 kehamilan. Aliran darah dalam plasenta juga akan diuji dengan metode uterine artery Doppler ultrasound untuk memastikan bayi Anda baik-baik saja.