news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Merasakan Tanda Hamil tapi Testpack Negatif, Kenapa Ya?

12 September 2018 11:20 WIB
Merasakan tanda hamil tapi testpack negatif, kenapa ya? (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Merasakan tanda hamil tapi testpack negatif, kenapa ya? (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Merasakan tanda hamil tapi saat melakukan uji kehamilan dengan testpack hasilnya negatif atau lantas haid Anda datang? Bisa saja, Moms. Ini wajar terjadi meski memang dapat membuat perasaan Anda tak karuan. Apalagi bila Anda sedang mencoba untuk hamil.
ADVERTISEMENT
Dan memang benar, gejala yang Anda rasakan betul-betul mirip dengan tanda kehamilan. Mulai dari kelelahan, mengidam, bahkan mungkin mual. Apa artinya semua ini? Kenapa tanda-tanda tersebut bisa terjadi?
Mengutip lama American Pregnancy Association inilah yang disebut dengan Imaginary Pregnancy Symptoms (IPS) atau gejala kehamilan imajiner. IPS adalah gejala yang dialami wanita yang membuat mereka berpikir bahwa mereka telah hamil.
Sakit kepala  (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sakit kepala (Foto: thinkstock)
Meski demikian, jangan berharap Anda akan mendengar dokter menggunakan istilah ini, Moms. Karena ini bukan istilah medis. Istilah ini diciptakan oleh mereka yang tengah berusaha hamil atau menanti-nanti kehadiran anak untuk merujuk pada "gejala" yang kerap menghantui mereka.
Umumnya, IPS terjadi pada waktu antara masa ovulasi dan jadwal menstruasi Anda. Sebab, pada saat inilah Anda sedang berharap mersakan tanda hamil atau menunggu apakah bulan ini kehamilan yang dinanti-nanti akan terjadi.
ADVERTISEMENT
Akhirnya? Tanpa sadar Anda mungkin membayangkan beberapa tanda awal kehamilan seperti payudara yang menjadi lebih lembut, kelelahan, perut kembung, emosi lebih sensitif, kram ringan, bahkan mengidam makanan. Keinginanan Anda untuk hamil begitu besar sehingga Anda yakin Anda bisa merasakannya.
Namun, hal ini tidak ada kaitannya dengan pada kondisi psikologis yang serius ya, Moms. Juga bukan merupakan satu gangguan kejiwaan.
Menstruasi  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menstruasi (Foto: Thinkstock)
Lantas bagaimana mungkin harapan dan emosi dapat berpengaruh atau begitu terasa nyata pada tubuh Anda? Jawabannya: karena tubuh wanita optimis dalam hal potensi kehamilan. Begitu ovulasi terjadi, tubuh mulai mempersiapkan kehidupan baru. Ini terjadi bahkan jika pembuahan tidak terjadi.
Anda perlu memahami bahwa salah satu hormon yang bertanggung jawab untuk menjaga kehamilan awal yang sehat adalah progesteron. Progesteron meningkat setelah ovulasi. Kadar progesteron yang tinggi dapat membuat Anda merasa lelah dan emosional. Hormon ini juga bertanggung jawab untuk payudara lunak, sembelit, dan retensi cairan.
ADVERTISEMENT
Namun jika Anda tidak hamil, kadar progesteron Anda akan turun setelah 12 hingga 16 hari setelah ovulasi. Penurunan inilah yang mendatangkan tamu bulanan Anda.
Tidak hanya itu, obat kesuburan yang Anda konsumsi juga dapat menimbulkan efek samping berupa gelaja-gejala yang menyerupai tanda hamil. Terutama jika Anda menggunakan obat kesuburan berupa suntikan progesteron atau supositoria.
Ilustrasi Dokter Memeriksa Ibu Hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dokter Memeriksa Ibu Hamil (Foto: Thinkstock)
Jadi sebaiknya, cobalah untuk tidak terlalu fokus pada berbagai tanda-tanda kehamilan agar Anda tidak mudah stres, Moms. Ingatkan diri Anda bahwa merasakan tanda hamil atau tidak, itu tetap belum bisa memastikan apa-apa.
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda hamil adalah menunggu hingga menstruasi Anda terlambat dan memeriksakan diri ke dokter. Karena faktanya, alat uji kehamilan pun bisa saja tidak akurat.
ADVERTISEMENT