Moms, Jangan Gendong Bayi Baru Lahir dengan 5 Posisi Ini

13 Juni 2019 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu menggendong bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menggendong bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi baru lahir memang menggemaskan. Tak heran jika Anda rasanya ingin selalu menggendong dan menimangnya. Ya, Anda akan menggendongnya saat si kecil menangis, saat berusaha menidurkannya, ataupun saat bepergian.
ADVERTISEMENT
Namun bagi pasangan yang baru pertama kali punya anak, menggendong bayi baru lahir mungkin terasa canggung. Anda bingung bagaimana meletakkan kepala si kecil di lengan Anda agar ia merasa nyaman. Ya, menggendong bayi baru lahir harus hati-hati karena otot-otot tubuhnya belum matang dan tengkorak kepalanya belum terlalu keras.
Berikut cara menggendong bayi yang salah dan perlu Anda dihindari:
1. Tidak Menyanggah Kepala
Kesalahan yang paling sering dilakukan saat menggendong bayi baru lahir adalah tidak memberi cukup sanggahan pada kepalanya. Padahal, otot leher bayi belum berkembang dengan matang sehingga ia tidak kuat mengangkat kepalanya sendiri. Mengutip Baby Gaga, bayi baru bisa mengangkat kepalanya sekitar usia 6 bulan.
Karena tidak disanggah, kepala bayi biasanya akan jatuh pada satu sisi. Ia bisa kesulitan bernapas bila hidungnya menempel pada tubuh Anda. Jadi pastikan kepalanya disanggah dengan tangan Anda ya, Moms!
ADVERTISEMENT
2. Menekan Ubun-ubun
Ilustrasi menekan ubun-ubun bayi. Foto: shutterstock
Ketika ingin menyanggah kepala bayi, ingatlah untuk tidak menekan ubun-ubunnya terlalu keras. Ubun-ubun atau fontanel adalah bagian lunak pada kepala bayi baru lahir karena lempeng tulang tengkoraknya belum menyatu. Ubun-ubun pada bayi baru lahir akan tampak berdenyut dan akan mengeras seiring bertambahnya usia.
3. Tidak Menyanggah Panggul dan Punggung
Ilustrasi menggendong bayi hanya menyanggah kepala dan bokong. Foto: Shutter Stock
Kini Anda tahu bahwa kepala bayi sangat penting disanggah saat digendong. Namun biasanya bayi hanya disanggah pada pada kepala dan bokong. Cara menggendong ini membuat tulang belakang tertarik gravitasi dan bayi mudah jatuh.
Oleh karena itu sebaiknya tempatkan lengan Anda di bawah seluruh punggung dan panggulnya. Atau jika Anda menyandarkan kepala bayi pada bahu Anda, pastikan dada bayi menempel pada dada Anda.
ADVERTISEMENT
4. Sembari Mengerjakan Aktivitas Lain
Ilustrasi menggendong bayi sambil melakukan kegiatan lain. Foto: Shutter Stock
Seberapa sering Anda menggendong bayi sambil bermain handphone? Tampaknya lebih sering daripada yang Anda sadari.
Menggendong bayi dengan satu tangan sementara tangan lain mengerjakan hal lain kadang memang diperlukan. Namun sebaiknya baringkanlah bayi jika Anda butuh melakukan aktivitas lain. Multitasking seperti ini membuat bayi tidak disanggah dengan baik dan berisiko jatuh.
5. Menggendong Bayi dengan Memegang Ketiak atau Kakinya Saja
Ilustrasi menggendong bayi dengan memegang kaki dan tangan. Foto: Shutter Stock
Suami Anda mungkin tergoda untuk membalikkan badan bayi dan hanya memegang kakinya. Posisi kepala di bawah dan kaki di atas ini sebaiknya tidak Anda lakukan saat menggendong bayi baru lahir, Moms. Menggendong bayi dengan hanya memegang ketiaknya saja juga sebaiknya Anda hindari. Cara-cara tersebut sebaiknya dihindari sebab akan membuat otot bayi nyeri setelahnya.
ADVERTISEMENT