Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Moms, Yuk Pahami Bagaimana Atur Asupan Karbohidrat dan Protein Anak Selama Puasa
2 April 2023 9:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Anda perlu menyiapkan pola makan yang tepat untuk anak yang terdiri dari karbohidrat, protein, hingga lemak. Kenapa penting?
Misalnya, karbohidrat penting karena lebih lama dicerna tubuh. Sehingga, bisa memberikan rasa kenyang lebih lama dan memberi energi dalam waktu yang lebih lama pula. Sementara protein bisa membantu memperbaiki serta membangun jaringan dalam tubuh, dan tentunya meningkatkan kekebalan dalam tubuh.
Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi putih, nasi merah, roti gandum, sereal, oatmeal, hingga kentang. Sedangkan protein bisa dengan mengkonsumsi telur, ikan, daging merah, maupun daging putih, seperti ayam dan seafood. Atau bisa juga dengan protein nabati yang berasal dari tempe, tahu, oncom, hingga kacang-kacangan.
Lantas, bagaimana sih mengatur asupan karbohidrat dan protein untuk anak selama berpuasa agar tidak berlebihan?
ADVERTISEMENT
Mengatur Asupan Karbohidrat dan Protein Anak Selama Puasa
Menurut Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, dr. Abdullah Reza, Sp. A, penting bagi orang tua untuk memastikan anak mengkonsumsi makanan dengan gizi yang baik. Makanan utama yang harus dikonsumsi adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Lalu ditambah dengan sayur dan buah-buahan.
"Dalam kondisi sehat, karbohidrat harus lebih banyak dari protein, atau 2 banding 1. Kalau anak lagi sakit, tetap karbohidrat dan protein yang lebih banyak," jelas dokter yang akrab disapa Abrez itu dalam live Instagram @cookpad_id, beberapa waktu lalu.
Ya Moms, bila anak sedang belajar puasa lalu sakit, Anda bisa memasak lauk yang kaya protein. Misalnya, dari paha ayam yang memiliki banyak lemak ketika dimasak dengan bumbu tumis tentunya dapat meningkatkan nafsu makannya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan anak dengan berat badan lebih atau obesitas? Dr. Abrez menuturkan, komposisi isi piringnya tetap sama, yang karbohidrat 2 : 1 protein. Namun, Anda perlu mengurangi lauk yang memiliki banyak lemak.
Dan perlu diperhatikan saat makan sahur dan buka puasa untuk menghindari makanan yang bersifat asam dan pedas. Dan paling utama melihat respons anak. Bila si kecil sudah merasa tidak nyaman, kelaparan, atau pusing saat puasa, maka jangan paksakan dia untuk melanjutkan puasanya.
Jangan Lupa Cukupi Kebutuhan Cairan Anak!
Yang tidak kalah penting selama anak berpuasa adalah memastikan asupan cairannya tercukupi. Tentunya, air putih sangat baik dan bisa meminimalisir minum minuman manis. Tetapi, selain air putih, cairan apa lagi yang disarankan?
ADVERTISEMENT
"Boleh juga berikan cairan isotonik, oralit, itu prinsipnya sama-sama menggantikan cairan dan elektrolit tubuh. Jus boleh saja, kuah sop juga. Makan nasi dan kuah itu anak lahap, itu kan juga air. Minum cairan isotonik, makan buah juga. Jadi jangan berpikir air putih aja, tapi cairan yang masuk ke tubuh secara total," tutup Dr. Abrez.
=====
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.