MPASI 6 Bulan Pertama, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

16 Februari 2021 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MPASI 6 Bulan Pertama, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
MPASI 6 Bulan Pertama, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat sudah berusia 6 bulan, bayi sudah siap mendapat makanan padat atau MPASI (Makanan Pendamping ASI). Namun kita perlu cermat dan berhati-hati saat membuat MPASI bayi. Khususnya MPASI 6 bulan pertama.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, demi kesehatan dan keselamatan bayi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memberi bayi MPASI 6 bulan pertama sesuai dengan petunjuk dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Apa saja?

10 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Beri Bayi MPASI 6 Bulan Pertama

MPASI 6 Bulan Pertama, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan? Foto: Freepik
1. Berikan Protein Nabati dan Hewani
Protein nabati dan hewani sudah boleh diberikan sejak usia 6 bulan. Tidak benar jika bayi harus memakan buah dulu atau sayur dulu sebagai MPASI pertamanya.
2. Frekuensi Makan
Anda juga harus memperhatikan frekuensi makan untuk bayi sesuai usianya, Moms. Mengutip laman resmi IDAI, bayi 6 bulan berikan MPASI 2 kali sehari, lalu bayi 6-9 bulan diberikan makan 2 hingga 3 kali sehari dengan 1 sampai 2 selingan setiap harinya. Kemudian bayi 9-12 bulan berikan 3 hingga 4 kali makan dan 1 sampai 2 selingan per harinya.
ADVERTISEMENT
3. Jumlah Makanan
Jumlah makanan yang Anda berikan juga harus disesuaikan menurut usianya. Jangan sampai bayi terlalu sedikit makan atau malah terlalu banyak karena akan menyebabkan muntah. Menurut IDAI, untuk bayi 6 bulan, berikan 2-3 sendok makan sebagai awalan.
Sementara bayi berusia 6-9 bulan jumlahnya ditingkatkan perlahan hingga setengah mangkuk berukuran 250 ml. Lalu, bayi 9-12 bulan berikan setengah mangkuk berukuran 250 ml.
MPASI 6 Bulan Pertama, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan? Foto: Freepik
4. Sesuaikan Tekstur Makanan
Saat membuat MPASI, pastikan teksturnya tepat sesuai dengan usianya. Untuk bayi berusia 6 bulan, mulai MPASI dengan makanan yang dihaluskan sehingga menjadi bubur kental.
Kemudian, jika anak berusia 6-9 bulan, berikan MPASI dengan tekstur bubur kental atau makanan yang dilumatkan hingga halus. Sementara untuk bayi berusia 9-12 bulan, beri lah makanan yang dicincang halus, dicincang kasar, atau makanan yang dapat dipegang.
ADVERTISEMENT
5. Simpan MPASI dengan Aman
Jangan sembarangan menyimpan MPASI, agar tidak terkontaminasi bakteri yang dapat tumbuh di makanan-makanan seperti daging, ikan, telur, susu, kedelai, juga nasi, pasta, dan sayur-sayuran. Jadi perlu diingat bahwa makanan-makanan tersebut harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat celsius.
Simpan juga daging dan ikan dalam wadah plastik, dan letakkan terpisah dengan makanan yang telah dimasak dan bahan-bahan siap makan.
6. Berikan Variasi Makanan
Agar bayi mengenal banyak rasa makanan, berikan variasi pilihan rasa dan jenis makanan sehat setiap harinya. Ini juga membantu Anda untuk mengetahui makanan apa yang disukai bayi dan juga mengetahui jenis makanan apa yang membuatnya alergi.
MPASI 6 Bulan Pertama, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan? Foto: Freepik
7. Jangan Paksa Bayi untuk Makan
ADVERTISEMENT
Jika Anda memaksa untuk makan, tidak menutup kemungkinan jika bayi menjadi trauma untuk makan. Ini juga bisa menyebabkan bayi menolak untuk makan dan susah menghabiskan makanan.
8. Hindari Distraksi
Matikan tv, komputer, atau gawai saat jam makan berlangsung agar bayi dapat fokus pada makanannya. Ini juga sebagai salah satu cara mengenalkan kegiatan makan pada bayi, karena umumnya bayi hanya bisa fokus pada satu kegiatan. Maka jadikan makan sebagai kegiatan utamanya.
9. Jangan Beri Bayi Jus Buah
Jus mengandung gula dalam jumlah cukup banyak, dan mengkonsumsinya bisa membuat bayi kenyang sehingga tidak berselera saat jam makan tiba. Maka lebih baik untuk memberikan buah potong sebagai pengganti jus.
10. Jangan Beri Bayi Madu
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), konsumsi madu untuk bayi atau anak yang berusia kurang dari satu tahun dapat meningkatkan risiko infant botulism atau penyakit botulisme pada bayi. Jadi ingat lah selalu, bila belum berusia 1 tahun jangan beri bayi madu!