Mungkinkah Bayi Mimpi Buruk saat Tidur?

9 Januari 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi menangis atau rewel. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menangis atau rewel. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moms, pernahkah bayi Anda tiba-tiba menangis saat tidur hingga kemudian terbangun? Jika ya, mungkin Anda bertanya-tanya apakah si kecil mengalami mimpi buruk? Tapi sebetulnya apakah bayi bisa mengalami mimpi buruk?
ADVERTISEMENT
Ternyata, pertanyaan apakah bayi bisa mengalami mimpi buruk masih menjadi bahan perdebatan di kalangan orang tua, peneliti, dan pakar tidur. Namun Today's Parent melansir, pemahaman umum menunjukkan bahwa bayi, khususnya pada bulan-bulan awal, tidak mengalami mimpi buruk seperti yang dialami anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa.
Hal ini berakar pada fakta bahwa perkembangan saraf dan kognitif yang diperlukan untuk proses kompleks yang terlibat dalam mimpi, termasuk penciptaan skenario menakutkan, belum sepenuhnya terbentuk pada tahap awal masa bayi. Meskipun bayi mungkin menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau kesusahan saat tidur, ini bukanlah reaksi terhadap mimpi buruk.
Terlepas dari apakah itu mimpi buruk atau bukan, penting untuk memahami apa yang mengganggu tidur bayi Anda di tengah malam, siklus tidurnya, dan bagaimana bereaksi ketika tangisannya tampak semakin intens.
ADVERTISEMENT

Argumen soal Bayi Tidak Mengalami Mimpi Buruk

Ilustrasi bayi menangis atau rewel. Foto: Shutter Stock
Pakar tidur dan pendiri Good Night Sleep Site Alanna McGinn meyakini, umumnya bayi tidak mengalami mimpi buruk. Hal ini didukung oleh penelitian yang dibagikan oleh Pediatric Sleep Council.
“Banyak orang tua yang bertanya-tanya apakah si kecil mengalami mimpi buruk saat menangis di malam hari atau saat tidur. Kami benar-benar tidak berpikir bahwa anak kecil mengalami mimpi buruk,” kata Dr. Lisa Meltzer, psikolog anak dari American Board of Sleep Medicine.
Psikolog anak Dr. Catrina Litzenburg dari Klinik Cleveland juga membahas topik ini. Dia juga meyakini bayi dan anak yang masih kecil tidak mengalami mimpi buruk.
“Diperkirakan bahwa anak-anak yang masih sangat kecil umumnya tidak memiliki rasa takut di malam hari karena mereka belum mengetahui secara perkembangan bahwa mungkin ada hal-hal yang perlu ditakuti,” kata Dr. Litzenburg.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, apa yang umumnya dianggap sebagai mimpi buruk disebabkan oleh faktor lain. Meskipun Anda mungkin mengira bayi Anda mengalami mimpi buruk, gangguan tidur biasanya memiliki penjelasan yang lebih umum.
Menurut McGinn, jika bayi tiba-tiba terbangun sepanjang malam sambil berteriak-teriak, kemungkinan besar itu adalah tanda kelelahan yang berlebihan atau dia belum bisa tertidur lagi saat bangun.
“Kemungkinan besar bayi Anda – terutama pada rentang usia 0-12 bulan – belum tentu mengalami mimpi buruk. Bisa jadi masalah kelaparan, masalah kenyamanan, atau masalah popok kotor. Biasanya itulah yang kami lihat terjadi pada tahap itu,” jelasnya.

Kapan Anak Mulai Mimpi Buruk?

bayi menangis Foto: Shutterstock
“Mimpi buruk bisa terjadi ketika seorang anak berusia sekitar dua tahun," kata McGinn.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga dikatakan oleh dr.Litzenburg. Ia menjelaskan kenapa mimpi buruk mulai muncul setelah dua tahun itu.
“Kita mulai melihat lebih banyak ketakutan dan mimpi buruk pada anak-anak prasekolah. Pada usia tersebut, mereka menjadi pemikir yang lebih kreatif, dan mereka memiliki kemampuan verbal untuk menyampaikan kepada kita apa yang mereka rasakan dan impikan," tuturnya.

Lalu, Kenapa Bayi Tiba-tiba Menangis saat Tidur?

Ada beberapa alasan kenapa bayi tiba-tiba menangis saat tidur, yang secara keliru dapat dikaitkan dengan mimpi buruk.
“Kadang-kadang bayi Anda akan mengeluarkan suara-suara dan menangis dan masih terlihat seperti sedang tidur. Itulah yang kami sebut dengan gairah kebingungan. Ini terjadi ketika bayi sedang dalam masa transisi melalui siklus tidur,” kata McGinn.
ADVERTISEMENT
Seperti orang dewasa, bayi mengalami siklus tidur yang berbeda-beda sepanjang malam, dan saat kita beralih dari satu siklus ke siklus lainnya, kita akan terbangun sepenuhnya atau terbangun sebagian.
Menurutnya, bayi mengalami transisi yang sama. Kadang-kadang bayi tampak terjaga atau tampak masih tidur, tapi mengeluarkan suara seperti menangis, mendengus, dan mengerang saat bertransisi melalui suatu siklus.
McGinn menguraikan masalah lain yang bisa disalahartikan sebagai mimpi buruk. “Terkadang bayi bisa bangun sepenuhnya, dan jika mereka tidak memiliki kemampuan untuk tidur mandiri, mereka memerlukan alat bantu dari luar," katanya.
Akat bantu yang dimaksud seperti menyusu, diberi dot, diayun, atau cara apa pun yang disukai bayi untuk tidur.

Tips Agar Bayi Tidur Nyenyak

“Cara Anda dapat membantu bayi Anda tidur lebih nyenyak sepanjang malam adalah dengan menggunakan alat tidur tertentu,” saran McGinn.
ADVERTISEMENT
Pertama, bayi harus memiliki lingkungan tidur yang aman, konsisten dan kondusif serta rutinitas waktu tidur.
Kedua, buat jadwal tidur yang sesuai dengan usia bayi, yaitu dengan mengatur waktu tidur siang dan waktu tidur malam. Dengan begitu, bayi akan istirahat yang cukup sehingga membantu mengkonsolidasikan tidurnya dan mencegah bayi terbangun sepanjang malam atau saat tidur siang.
Ketiga, pilih pendekatan yang akan digunakan jika bayi terbangun di malam hari dan mulai menangis. Pertimbangkan untuk mengubah cara Anda merespons saat bayi Anda bangun sambil menangis sehingga ia tidak mengira akan diayun, disusui, atau hal lain hingga tertidur lagi.