Mungkinkah Bisa Hamil Setelah Suami Vasektomi?

2 Juli 2024 15:57 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vasektomi untuk pria. Foto: Shidlovski/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vasektomi untuk pria. Foto: Shidlovski/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi permanen yang dilakukan pada pria, yang dilakukan dengan cara memutus saluran sperma (vas deferens) dari testis. Namun, bagi beberapa orang yang berencana ingin vasektomi mungkin bertanya-tanya, apakah masih bisa hamil setelah ini?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Very Well Family, ketika prosedur vasektomi berhasil maka itu akan menghalangi sperma mencapai area pertemuan dengan air mani. Sehingga, ketika seorang pria berejakulasi, cairan mani yang keluar tidak akan terdapat sel sperma.
Vasektomi tidak akan menghentikan produksi sperma seorang pria. Dan hanya menghentikan penyaluran sperma saat mengalami ejakulasi.
Bagaimana dengan efektivitasnya? Secara umum, vasektomi sangat efektif dalam mencegah kehamilan pada istri selama prosedurnya berhasil dijalani. Keberhasilannya bahkan mencapai hampir 100 persen! Menurut American Urological Association, risiko kehamilan setelah vasektomi adalah sekitar 1 dari 2.000 kejadian.
"Jadi, hamil tanpa intervensi tambahan setelah vasektomi tidak umum terjadi," ucap ahli urologi dan pendiri Centers for Sexual Medicine di Amerika Serikat, Paul Gittens, MD.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, jika Anda dan suami berubah pikiran dan ingin punya anak lagi, kemungkinan tersebut masih bisa terjadi, lho, Moms! Kok bisa?

Cara Hamil Lagi Setelah Vasektomi

Ilustrasi Vasektomi untuk pria. Foto: stoatphoto/Shutterstock
Terdapat dua cara bila Anda dan pasangan yang sudah melakukan vasektomi ingin mencoba hamil lagi, yaitu operasi pembalikan vasektomi atau program hamil lewat metode In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung.
Pembalikan vasektomi atau yang dikenal sebagai vasovasostomi merupakan prosedur yang berusaha menyambungkan kembali vas deferens dan memulihkan saluran sperma sekali lagi. Ada yang berhasil menjalani pembalikan vasektomi, namun banyak juga yang gagal.
Di Indonesia, menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, prosedur tersebut bisa dilakukan namun biayanya cukup mahal. Serta, tidak selalu berhasil ketika pasangan mencoba untuk hamil kembali.
ADVERTISEMENT
"Ini dapat dilakukan namun biayanya cukup mahal dan tidak selalu berhasil mencapai kehamilan, dengan persentase kegagalannya 30-40 persen," ucap dr. Andrew kepada kumparanMOM.
Lebih lanjut, tingkat keberhasilan pembalikan vasektomi juga semakin menurun seiring berjalannya waktu. Contohnya, keberhasilannya sekitar 75 persen dalam waktu tiga tahun setelah vasektomi. Kemudian, angkanya menurun jadi 55 persen antara 4-8 tahun, lalu menjadi 40-45 persen pada tahun kesembilan.
Jika pembalikan vasektomi tidak memungkinkan, maka Anda dapat mempertimbangkan IVF atau prosedur lain dengan bantuan teknologi.
"Namun, sebelum melakukan pembalikan vasektomi, sangat penting bagi wanita untuk dievaluasi lagi [keputusan pembalikan]," tutur direktur medis Michael Werner, MD.
Selain itu, perlu diketahui juga peluang kehamilan masih bisa terjadi beberapa hari setelah suami menjalani prosedur vasektomi. Ya Moms, vasektomi tidak akan langsung bekerja begitu prosedurnya selesai.
ADVERTISEMENT
"Minggu berikutnya setelah vasektomi, pria masih bisa membuat pasangannya hamil," kata Dr. Gittens.
Oleh karena itu, dokter biasanya akan merekomendasikan agar pria tidak berhubungan seks sama sekali selama satu minggu setelah vasektomi dijalani. Namun, beberapa peneliti juga merekomendasikan untuk menunggu hingga tiga bulan setelah vasektomi untuk dilakukan analisis air mani pertamanya.
Setelah itu, diharapkan pria menggunakan kondom saat berhubungan seks sampai mereka mendapatkan analisis air mani pascavasektomi. Analisis tersebut berfungsi memeriksa apakah masih ada sperma dalam air mani.