Olahraga Lari Setelah Melahirkan, Aman Enggak Ya?

Ilustrasi olahraga lari setelah melahirkan. Foto: Shutterstock

Lari jadi salah satu olahraga favorit banyak orang, baik pria atau pun wanita. Tapi saat sedang hamil, mau tidak mau harus frekuensi berlari harus dikurangi agar tidak membahayakan kondisi kehamilan.

Itulah kenapa, beberapa ibu yang menyukai olahraga lari mungkin ingin segera melakukannya lagi setelah melahirkan. Tapi sebenarnya, aman enggak ya melakukan olahraga lari setelah melahirkan?

Penjelasan soal Olahraga Lari untuk Ibu Setelah Melahirkan

Sebuah studi oleh ahli fisioterapi asal Inggris, Tom Goom dan beberapa rekannya seperti dikutip dari laman The Mother Runners, menyatakan sebaiknya ibu menunggu setidaknya 12 minggu setelah melahirkan, sebelum kembali berolahraga lari. Sebenarnya, waktunya bisa saja lebih cepat, namun perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Sebab, masa pemulihan usai persalinan setiap orang bisa berbeda-beda, Moms.

Menurut Perkumpulan Ahli Obstetri dan Ginekolog Amerika (ACOG), melanjutkan kembali berolahraga lagi atau tidak juga perlu melihat beberapa faktor, seperti jenis persalinan (pervaginam atau operasi caesar) dan risiko komplikasi kesehatan usai persalinan. Bagi yang menjalani kondisi kehamilan hingga persalinan sehat dan tidak terjadi komplikasi, biasanya olahraga bisa dimulai setelah 6 minggu melahirkan dan cari lah yang berintensitas rendah hingga sedang.

Ilustrasi olahraga lari setelah melahirkan. Foto: Shutter Stock

Yang Perlu Dipahami Sebelum Berolahraga Lari pada Ibu Setelah Melahirkan

Dikutip dari Healthline, terapis fisik, Arantzazu Cioce, DPT, CAPP-OB, mengungkapkan berlari bisa dikategorikan olahraga sedang hingga berat. Sehingga, tubuh memerlukan persiapan, apalagi pada ibu yang sedang dalam masa pemulihan usai persalinan.

“Sebelum pemeriksaan 6 minggu usai persalinan, kebanyakan orang dapat mulai melatih kekuatan otot dasar panggul, daya tahan, latihan koordinasi serta aktivasi perut secara perlahan, seperti memiringkan panggul dan menekuk lutut,” jelas Cioce.

Namun, Cioce menekankan jangan menjadikan berlari sebagai olahraga untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum hamil. Sebab, kondisi tubuh tiap ibu berbeda-beda.

Untuk memulai olahraga lari, Anda bisa mencoba dengan berjalan selama 30 menit. Jika tidak menunjukkan gejala apa pun, kecepatan berjalan bisa ditingkatkan perlahan-lahan sampai kecepatannya seperti berlari. Selain itu, cobalah untuk berlari di medan yang tidak berat, seperti permukaan jalan yang datar dan rata. Disarankan untuk tidak melakukannya setiap hari dulu sampai tubuh benar-benar pulih ya, Moms.