news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Panduan Menyimpan ASI Perah di Dalam Botol Plastik

14 September 2018 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASI Perah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
ASI Perah (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Saat ibu menyusui kembali bekerja atau melakukan aktivitas di luar rumah, maka memberikan ASI perah merupakan solusi agar kebutuhan nutrisi bayi dapat tetap terpenuhi. Menyimpannya dengan benar juga menjadi kunci agar ASI perah (ASIP) bisa bertahan lama.
ADVERTISEMENT
Ibu bisa memilih beberapa media penyimpanan ASI perah yang tersedia di pasaran, seperti plastik ziplock khusus ASIP, botol kaca, atau botol plastik. Botol plastik biasanya dipilih para ibu karena ringan, mudah ditemukan dan dibersihkan, dan murah karena bisa digunakan berulang kali.
Nah jika ibu memilih botol plastik untuk menyimpan ASI perah, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut panduan menyimpan ASI perah di botol plastik dari dr Galih Linggar Astu, SpA, dokter spesialis anak di RS Brawijaya Hospital, Depok:
1. Gunakan Botol Plastik Bebas BPA
ASI perah Sedikit Karena Teror Ukuran di Botol (Foto: Dok: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
ASI perah Sedikit Karena Teror Ukuran di Botol (Foto: Dok: Istimewa)
Pilihlah botol plastik dengan bahan bebas biphenol-A (BPA) untuk media penyimpanan ASI perah. Meski biasanya lebih mahal daripada botol plastik biasa, botol bebas BPA ini aman untuk bayi. Perlu diketahui, BPA adalah zat kimia sintetis yang mudah terlepas saat botol itu diisi bahan makanan panas.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa, Moms, botol plastik itu juga harus memiliki tutup yang rapat. dr Galih juga tidak menyarankan untuk menyimpan ASIP dalam botol plastik disposable atau sekali pakai.
“Hindari pemakaian botol susu disposable karena wadah ini mudah bocor dan terkontaminasi,” papar dr Galih.
2. Pastikan Steril
Baik wadah penyimpanan maupun tangan ibu menyusui, harus sama-sama steril. Ibu sebaiknya mencuci botol plastik dengan sabun cuci khusus peralatan makan bayi. Setelah itu, ibu juga harus memastikan kedua tangannya sudah bersih dan steril sebelum siap memerah ASI.
3. Tidak Mengisi Botol Hingga Penuh
ASI Perah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
ASI Perah (Foto: Shutterstock)
Isilah botol plastik dengan ASI perah hingga kira-kira tiga per empat kemasan saja. Hal ini bertujuan untuk mencegah tutup botol terbuka saat ASI perah (ASIP) membeku.
ADVERTISEMENT
4. Simpan Sesuai Kebutuhan
Jika ASIP akan segera diminum oleh bayi, Anda dapat meletakkannya pada suhu ruang. ASIP bisa bertahan hingga 4-6 jam di suhu ruang. Sedangkan jika akan diminum hingga tiga bulan ke depan, Anda bisa menyimpan ASI perah di dalam freezer. Jangan lupa untuk selalu memberi label tanggal dan jam memerah, serta pastikan Anda menutup botol dengan rapat untuk mencegah masuknya bakteri.
5. Jangan Asal Dicampurkan
Ilustrasi ASI perah. (Foto: Shutter stock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI perah. (Foto: Shutter stock )
Moms, jangan mencampurkan ASIP yang telah dibekukan dengan ASI perah segar. Menurut Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) ASIP dari dua botol berbeda boleh digabungkan apabila berasal dari hasil perahan dalam jarak maksimal 24 jam.
Kedua botol ASIP itu juga harus memiliki suhu yang sama saat dicampur. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan ASIP karena perubahan suhu yang drastis.
ADVERTISEMENT
6. Jangan Dikocok Terlalu Keras
Sebelum diberikan kepada bayi, ibu boleh mengocok botol plastik dengan perlahan. Tujuannya agar hindmilk dan foremilk pada ASI perah tercampur rata.
Namun jangan terlalu keras saat mengocoknya. Hal itu bisa merusak komponen ASI perah.