Panduan Pemberian Oralit saat Bayi Dehidrasi Akibat Diare
PerbesarADVERTISEMENT
Anda mungkin cemas bila bayi mengalami diare. Ya Moms, pada laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dijelaskan bahwa diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Penyebabnya beragam, mulai dari kecukupan gizi, faktor kebersihan, hingga gaya hidup yang diterapkan oleh keluarga.
ADVERTISEMENT
Kehilangan cairan yang cukup banyak saat diare bisa menyebabkan bayi dehidrasi. Setidaknya, sebanyak 10 persen bayi tercatat mengalami diare disertai dengan dehidrasi.
Bila bayi mengalami dehidrasi akibat diare, menurut Dokter Anak dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA, pemberian cairan rehidrasi oral (CRO) atau yang dikenal dengan nama oralit adalah solusinya, Moms. Cairan oralit mengandung air dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi saat diare.
"Untuk mengatasi dehidrasi pada diare memberikan cairan elektrolit adalah lebih tepat. Jadi, usahakan untuk memberikan sebanyak diare pada bayi," ujar dr. Tiwi melalui Instagram pribadinya, Sabtu (4/10).
Pemberian oralit pada bayi tidak boleh dilakukan secara asal. Tapi, harus melihat bagaimana kondisi diare yang dialami oleh bayi disesuaikan dengan berat badan si kecil, Moms.
ADVERTISEMENT
"Misalnya dia diarenya lima kali, jadi setiap dia diare harus diberikan elektrolit pengganti itu dengan kira-kira berat badannya berapa di kali 10 CC. Misal 10 KG berat badannya jadi kira kira per kali diare itu dengan 100 CC atau setengah gelas dari cairan oralit. Semakin anak mencret semakin banyak cairan elektrolit yang harus masuk," kata dr Tiwi.
Bila bayi Anda mengalami dehidrasi disertai lemas, napas cepat dan dalam, kesadaran menurun, denyut nadi cepat, dan kekenyalan kulit sangat menurun, segera bawa si kecil ke rumah sakit, Moms. Kemungkinan ia mengalami dehidrasi berat. Umumnya pertolongan pertama pada bayi dengan dehidrasi berat akibat diare adalah dengan memberikan cairan rehidrasi melalui infus.