news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemeriksaan Mata pada Bayi, Untuk Apa dan Bagaimana Caranya?

30 April 2018 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cek mata bayi.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Cek mata bayi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan kesehatannya, bayi baru lahir disarankan melalui beberapa skrining atau pemeriksaan. Di antaranya, pemeriksaan mata atau tes penglihatan.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan mata pada bayi baru lahir berfungsi untuk deteksi dini ganguan mata yang bisa mengganggu penglihatan bayi. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan fisik bayi.
Karena fungsinya untuk deteksi dini, semua bayi dapat mengambil manfaat dari pemeriksaan ini. Tapi khusus untuk bayi prematur kurang dari 34 minggu atau berat badan kurang dari 1.500 gram, pemeriksaan penglihatan bahkan menjadi standar kedokteran di Indonesia untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya ROP (Retinophaty of Prematurity).
Bagaimana bila bayi Anda belum melakukan pemeriksaan mata saat baru lahir? Tenang, Moms. Setiap orang tua memang disarankan melakukan cek kesehatan mata sebelum bayi menginjak usia enam bulan. Namun bila bayi Anda belum mendapatkannya, jadwalkan saja secepatnya.
Bayi menangis tidak mengeluarkan air mata. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi menangis tidak mengeluarkan air mata. (Foto: Thinkstock)
Untuk melakukan tes mata bayi, Anda bisa mengunjungi optometris (ahli mata) atau dokter spesialis optamologi. Dalam rangkaian tes ini, bayi akan diuji indera penglihatannya.
ADVERTISEMENT
Dokter biasanya akan menggunakan mainan bersuara dan cahaya sebagai medium utamanya. Mainan dan cahaya akan digerakkan untuk mengetes ketangkasan motorik bayi.
Pola tertentu akan dilakukan untuk mengetahui ketajaman penglihatan bayi. Gerakan pupil juga akan dilihat, apakah mampu membesar atau mengecil dengan baik saat terkena cahaya.
Kemudian dokter akan menggunakan tetes mata untuk memperlebar pupil bayi terlebih dahulu. Ini memudahkan dokter untuk melihat apakah ada indikasi rabun jauh, dekat, atau silinder pada bayi. Tetes mata ini biasanya akan bekerja selama 45 menit.
Alat khusus bernama opthalmoscope juga digunakan untuk meneropong retina dan syaraf mata bayi. Jika ada indikasi mencurigakan atau tak lazim pada mata, maka dokter bisa langsung menentukan tindakan terbaik yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dengan melakukan tes mata sedini mungkin, bayi bisa terhindar dari sejumlah penyakit mata yang berbahaya. Mulai dari katarak, infeksi, tersumbatnya saluran air mata, hingga buta warna sekalipun.
Jadi tak ada salahnya periksakan kesehatan mata anak Anda ke dokter mata kan, Moms?