Penelitian Soal Pil KB Pria Makin Maju, Hasil Uji Coba Diumumkan 2025

Ilustrasi pil KB. Foto: Image Point Fr/Shutterstock

Mimpi selama puluhan tahun terciptanya obat setara dengan pil KB untuk pria akan semakin mendekati kenyataan. Para ilmuwan di Amerika Serikat telah memulai uji coba tablet kontrasepsi bebas hormon pada pria yang disebut YCT-529.

Daily Mail melansir, obat ini bekerja dengan cara menghalangi akses vitamin A di testis, sehingga mencegah produksi sperma, namun tanpa mempengaruhi kadar testosteron. Artinya, kadar libido tidak akan terpengaruh.

YCT-529 telah diuji pada tikus dan ditemukan mampu menghalangi 99 persen kehamilan, sehingga setara dengan obat kontrasepsi wanita. Hasil fase pengujian pada tikus dan monyet cynomolgus telah dipublikasikan di Communications Medicine.

Dalam percobaan laboratorium, obat YCT-529 menyebabkan kemandulan pada tikus jantan dan 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan dalam empat minggu penggunaan.

Sementara itu, pada primata nonmanusia jantan, obat tersebut menurunkan jumlah sperma hanya dalam waktu dua minggu setelah memulai pengobatan.

Yang paling utama, baik tikus maupun primata nonmanusia mendapatkan kembali kesuburannya sepenuhnya setelah menghentikan obat, dan tidak ada efek samping yang terdeteksi pada kedua spesies tersebut.

Tikus mendapatkan kembali kesuburannya dalam waktu enam minggu, sementara primata non-manusia memulihkan jumlah spermanya sepenuhnya dalam waktu 10 hingga 15 minggu.

Pil KB Pria, Harapan untuk Memberi Lebih Banyak Pilihan untuk Mengendalikan Kehamilan

Uji coba obat pertama pada manusia (fase 1) telah selesai dilakukan, yang menunjukkan 'kandidat obat aman untuk digunakan pada pria'.

Pengujian keamanan dan kemanjuran pada sejumlah kecil relawan pria (fase 2) dimulai di Selandia Baru dan hasilnya berjalan dengan baik. Dalam fase 2, tim mengantisipasi uji coba efisien lainnya dan berharap dapat mengumumkan hasilnya di akhir tahun 2025.

Pil tersebut adalah satu-satunya pil KB bebas hormon untuk pria, dan satu-satunya pil KB pria yang sedang diuji oleh para peneliti pada manusia. Para ahli mengharapkan pil KB akan tersedia dekade ini.

"Pil KB pria yang aman dan efektif akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pasangan untuk pengendalian kelahiran. Ini akan memungkinkan pembagian tanggung jawab yang lebih adil untuk keluarga berencana dan memberikan otonomi reproduksi bagi kaum pria," kata Gunda Georg, ahli kimia dan apoteker dari University of Minnesota.

Sejauh ini, hanya ada dua alat kontrasepsi bagi pria untuk mencegah kehamilan pada pasangannya, yakni kondom dan vasektomi.

Sementara pada wanita, sekitar seperempat wanita tercatat menggunakan kontrasepsi berupa pil KB oral. Namun, belum ada metode yang setara tersedia bagi pria.

Sebagai perbandingan, wanita memiliki beberapa pilihan alat kontrasepsi yang tersedia, termasuk pil KB, IUD, implan, diafragma, dan sejenisnya.