Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Menindik untuk memakaikan anting pada telinga bayi perempuan merupakan hal lumrah yang kerap dilakukan oleh orang tua di Indonesia. Setelah ditindik biasanya si kecil akan diberi anting atau giwang sebagai penanda jenis kelamin.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dijelaskan oleh dokter spesialis anak, dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, M.Kes, melalui akun instagramnya. Ia mengatakan lebih baik orang tua menunggu sampai anak cukup besar agar ia bisa merawat antingnya sendiri.
"Sebab dikhawatirkan anting bayi bisa copot dan bisa tertelan olehnya," tulis dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Siloam Purwakarta, Jawa Barat ini.
Namun bila masih ingin menindik telinga bayi perempuan Anda, tindik harus dilakukan dengan hati-hati dan pertimbangan yang matang untuk meminimalisir risiko, Moms. Tidak hanya itu, sebaiknya orang tua menindik telinga bayi di rumah sakit dan setelahnya merawat tindikan dengan benar dan cermat.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana cara menindik, memakaikan anting dan merawat tindikan bayi?
Ada 6 cara menurut dr. Citra yang bisa dilakukan orang tua, yakni:
- Pastikan tindakan dilakukan oleh petugas kesehatan dan dalam keadaan steril.
- Gunakan anting yang jarang menimbulkan alergi seperti anting emas beneran minimal 14 karat, bukan yang lapis emas.
- Anting jangan dilepas sampai 6 minggu setelah dipasang agar lubang tidak menutup kembali.
- Bersihkan bekas tindik telinga dengan alkohol setiap hari.
- Setelah mandi pastikan bekas tindikan dikeringkan, jangan lembab
- Selalu perhatikan apabila ada bengkak, kemerahan atau pendarahan di bekas tindikan. Bila hal ini terjadi, segera lepas anting dan segera bawa bayi ke dokter.
ADVERTISEMENT