Pentingnya Ajari Anak Berempati saat Virus Corona jadi Pandemi

Ilustrasi virus corona Foto: Shutterstock

Pandemi virus corona yang tengah melanda tentu membuat kita semua prihatin. Kita pun terpaksa beradaptasi dan berusaha sekuat tenaga mencegah penyebarannya.

Tapi tahukah Anda, Moms, sesungguhnya pandemi ini juga menjadi saat yang tepat untuk mengajarkan empati pada anak.

Milastri Muzakar praktisi Parenting yang juga seorang Konsultan Pendidikan bahkan menyebut, saat ini bersikap empati adalah hal yang darurat dilakukan dan sangat perlu juga ditumbuhkan pada anak, "Kita ada di kondisi darurat empati!" ujarnya pada kumparanMOM via aplikasi percakapan beberapa waktu lalu.

Lalu empati itu apa sih, sebenarnya?

"Empati itu, memahami atau merasakan apa yang orang lain alami dan apa yang mungkin orang lain pikirkan, atau bisa juga diartikan menempatkan diri pada posisi orang lain," ujar psikolog Irma Gustiana Andriani, dari Ruang Tumbuh.

ilustrasi ibu dan anak di tengah pandemi corona Foto: Shutterstock

Senada dengan Milastri, Irma merasa utamanya saat ini menumbuhkan empati pada anak sangat penting.

"Empati adalah modal utamanya dalam mengembangkan kemampuan sosialisasi dan emosi. Mengajarkan, menumbuhkan, dan melatih empati pada anak akan membentuk sikap yang toleran terhadap orang lain dan maun menerima kehadiran orang lain dengan berbagai ragam perbedaan," tambahnya.

Irma juga menjelaskan bahwa mengajarkan empati pada anak akan bisa sekaligus mengajarkan anak bersyukur atas hal yang ia miliki dengan dalam hidup dan bisa memperkuat hubungan dengan keluarga.

"Karena empati mendorong anak-anak untuk merasakan hubungan yang lebih hangat dengan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan," tukas Irma.

Lalu kalau dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini disebut darurat empati, empati pada apa ya?

Menurut Milastri, setidaknya sekarang kita bisa mencoba menumbuhkan empati anak pada 5 hal berikut ini, Moms:

RS Darurat COVID-19, Kemiri, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

1.Berempati pada mereka yang sedang dirawat

Kita perlu berempati pada mereka yang sedang dirawat karena covid-19 dan pada keluarganya. Mereka pasti saling merindukan, juga was-was apakah akan bisa berkumpul kembali atau berpulang pada Sang Pemilik manusia.

Jelaskan pada anak, meski tidak mengenal langsung misalnya, minimal yang bisa kita lakukan adalah mendoakan mereka supaya sembuh dan keluarganya diberi kesabaran. Bukan malah menyebar hoaks yang malah menbuat panik atau menstigma mereka yang sakit.

Ilustrasi tenaga medis Foto: sasint

2.Berempati pada para dokter dan tenaga medis

Berempatilah kepada para dokter dan tenaga medis yang tanpa kenal waktu bertaruh nyawa merawat pasien covid-19. Minimal yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resiko tertular virus ini dengan tetap di rumah saja, melakukan social dan physical distancing.

Jelaskan pada anak, kalaupun terpaksa keluar rumah maka kita perlu semaksimal mungkin berusaha melindungi diri kita dari resiko tertular. Misalnya dengan mengenakan masker dan tetap menjaga jarak saat bertemu orang lain. Dengan begitu, beban para tenaga medis tidak bertambah.

Jelaskan juga, meski melayani atau merawat pasien adalah tugas para dokter dan tenaga medis, tapi kita bisa membantu mereka dengan memberikan hak untuk istirahat, hak berkumpul bersama keluarga, dan hak untuk hidup. Cobalah membuka diskusi dengan anak lebih jauh mengenai hal ini, Moms.

Ilustrasi masyarakat yang menggantungkan hidup dari penghasilan harian. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

3.Berempati pada yang berpenghasilan harian

Banyak masyarakat yang -jangankan membeli masker, hand sanitizer yang kini mahal harganya, bisa makan sehari dua kali saja belum tentu. Biasanya, mereka datang dari kelompok yang menggantungkan hidup dari penghasilan harian.

Ajak anak menyebut, kira-kira siapa saja yang bernasib seperti ini terutama yang mereka kenal atau ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Lalu apa yang kira-kira bisa kita lakukan untuk membantu mereka? Siapa tahu si kecil justru punya ide yang luar biasa.

Bila belum ada ide, jelaskan pada anak bahwa setidaknya yang bisa kita lakukan adalah tidak memborong atau menimbun sembako dan kebutuhan dasar dalam kondisi pandemi virus corona ini. Supaya mereka yang sudah kesulitan, tidak betambah susah!

Ilustrasi mereka yang masih harus bekerja di luar rumah di tengah pandemi Foto: Shutterstock

4.Berempati pada yang masih harus bekerja di luar rumah

Ada banyak orang yang masih tetap harus bekerja di luar rumah demi kepentingan masyarakat umum. Termasuk, pemerintah.

Nah, minimal kita berempati dengan mendengarkan instruksi yang bisa mendukung kepentingan bersama dan mendoakan mereka agar diberi kekuatan dalam menjalankan tugas.

Bahwa pemerintah memang digaji rakyat untuk mengurus rakyat itu sangat benar. Namun mereka juga punya hak untuk sehat, berkumpul bersama keluarga, dan hak untuk hidup. Kita bisa membantu memberikan hak itu dengan mengikuti peraturan yang baik untuk kita semua.

ajari anak berempati di tengah pademi Foto: Shutterstock

5.Berempati pada keadaan bangsa dan dunia

Bangsa dan dunia juga perlu mendapat empati kita atas bencana global ini, Moms. Minimal yang bisa kita lakukan adalah tetap bersatu, saling menjaga, saling mendoakan, semoga kita bisa melewati semua ini dan siap menyambut kehidupan yang lebih baik.

Beri contoh dan ingatkan anak, ini bukan saatnya untuk malah saling menyalahkan, nyiyir,mengambil keuntungan di atas penderitaan orang lain, dan semacamnya.

Memang, empati kadang tidak bisa muncul begitu saja. Empati harus diajarkan sejak dini, ditumbuhkan dan dilatih setiap hari, sampai menjadi kebiasaan.

Tapi jangan putus asa, Moms. Teruslah mencoba. Kelak, apa yang kita usahakan pasti akan memberikan buah manisnya.

-----

*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!