Pentingnya Tes Kesehatan Mental untuk Anak Praremaja

28 Desember 2022 18:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Praremaja Perempuan Alami gangguan kesehatan mental. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Praremaja Perempuan Alami gangguan kesehatan mental. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gangguan mental termasuk salah satu masalah kesehatan yang mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi di antaranya. Kondisi ini bisa terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu lama. Tak hanya itu, hal ini bukan hanya dialami oleh orang dewasa saja, melainkan juga pada anak-anak terutama pada usia praremaja.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, anak yang sedang menginjak usia remaja akan mengalami berbagai perubahan. Bahkan dalam beberapa kasus, perubahan ini bisa mempengaruhi perilaku dan kesehatan mentalnya. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk melakukan tes kesehatan mental pada anak-anak agar segera ditangani dengan tepat.

Kenapa Tes Kesehatan Mental Perlu Dilakukan oleh Anak Praremaja?

Moms, sebelumnya Anda perlu mengetahui perbedaan depresi yang terjadi pada anak praremaja dengan perubahan suasana hati yang dialami. Keduanya mungkin memiliki gejala yang serupa, seperti mudah merasa cemas, sedih yang berkelanjutan, lekas marah, hingga menarik diri dari lingkungan sosial.
Menurut American Psychiatric Association, jika gejala tersebut berlangsung selama dua minggu berturut-turut atau lebih, maka anak bisa dikatakan mengalami depresi. Sementara itu, bila disebabkan karena perubahan suasana hati, biasanya akan membaik ketika ada seseorang atau kebiasaan yang mempengaruhi mereka.
ADVERTISEMENT
National Institute of Mental Health (NIMH) menyatakan, sekitar 4,1 juta anak-anak berusia 12-17 tahun mengalami satu kali episode depresi berat pada 2020. Di samping itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperkirakan anak-anak SMA memiliki perasaan sedih terus menerus pada 2019 lho, Moms.
Ilustrasi Remaja Perempuan Depresi Foto: Shutterstock
Lantas, apa yang membuat anak praremaja mengalami depresi? Medical News Today melansir, American Academy of Child & Adolescent Psychiatry mencatat, anak praremaja dan remaja mungkin merasa tertekan ketika mengalami stres, kehilangan orang yang dicintai, atau terkena intimidasi di sekolah. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika orang tua melakukan pemeriksaan kesehatan mental pada anak sedini mungkin.
Deteksi dini yang bisa dilakukan anak praremaja adalah menggunakan Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9). Tes ini merupakan kuesioner yang digunakan terapis atau ahli medis untuk memeriksa gejala depresi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, PHQ-9 juga kerap menanyakan apakah si kecil pernah mengalami penurunan nafsu makan, kesulitan konsentrasi, sedih terus menerus, dan pikiran atau keinginan untuk bunuh diri, serta lama waktu terjadinya. Salah satu studi yang dilakukan pada 2019 juga menemukan bahwa tes ini dinilai lebih efektif daripada wawancara diagnostik untuk mengetahui perilaku depresi seseorang.
Jadi, jangan ragu untuk bawa si kecil ke psikolog atau psikiater ya, Moms!