Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Meski anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan berpuasa, beberapa orang tua sudah mulai memperkenalkan dan mengajarkan si kecil puasa Ramadhan sejak dini. Ya Moms, selama anak terlihat sehat dan berat badan sesuai usianya, mengajarkan puasa tidak akan menjadi masalah.
ADVERTISEMENT
Namun yang perlu diperhatikan ketika mulai mengajarkan anak puasa Ramadhan adalah terus memantau kondisi kesehatannya. Karena tak jarang juga anak mungkin bisa terserang berbagai penyakit selama berpuasa. Dalam kondisi ini, orang tua sebaiknya jangan memaksakan si kecil melanjutkan puasanya, dan lebih baik berbuka demi kesehatannya.
Tanda-tanda Anak Alami Gejala Sakit saat Berpuasa
Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Rifan Fauzie, Sp.A (K), anak yang sedang belajar puasa bisa mengalami sejumlah keluhan seperti lemas, mual, dan lainnya.
"Keluhan seperti lemas, dehidrasi, diare, mual dan sebagainya, mungkin saja timbul di awal-awal berpuasa karena berubahnya jam biologis dan fungsi hormon/enzim tertentu dalam tubuh. Namun seiring dengan waktu tubuh akan beradaptasi dan berkompensasi hingga kondisi tersebut lambat laun teratasi," kaya dr. Rifan kepada kumparanMOM, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, dokter yang praktik di di Brawijaya Hospital Saharjo itu mengingatkan orang tua untuk mewaspadai gejala dehidrasi yang berlebihan. Orang tua juga perlu waspada jika anak juga mengeluhkan mual atau muntah hingga badan keringat dingin.
"Yang perlu diwaspadai orang tua adalah bila terdapat tanda-tanda dehidrasi yang berlebihan pada anak, ia menjadi sangat lemas, gemetaran, keringat dingin. Atau mengeluh pusing, mual atau muntah yang cukup berat misalnya. Bila hal tersebut terjadi, maka sebaiknya puasanya dihentikan dan anak diperbolehkan berbuka puasa," jelasnya.
Setelah buka puasa dan kondisinya membaik, dr. Rifan menganjurkan orang tua agar memperbolehkan anak melanjutkan puasanya. Sebab, yang terpenting ketika mengajarkan anak berpuasa adalah proses latihannya, dan tidak mengajarkan puasa dengan paksaan.
ADVERTISEMENT
"Puasa bagi si kecil adalah latihan, melatih disiplin dan sifatnya tidak kaku. Artinya sesuai kemampuannya berdasarkan usia dan kondisi fisiknya. Tujuan berpuasa buat dia adalah melatih agar kelak apabila dia sudah akil baligh dia sudah terlatih untuk melakukan ibadah puasa," tutup dr. Rifan.