Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana jika bayi menangis hingga berjam-jam? Ya, hal itu bisa saja membuat orang tua panik. Oleh sebab itu, yuk, cari tahu penyebabnya di sini, Moms.
Penjelasan soal Penyebab Bayi Menangis Berjam-jam
Bayi biasanya menangis karena mengantuk, kelelahan, popok basah atau kotor, lapar, terlalu bising, kolik, alergi makanan, sakit, kembung, dan juga cemas atau takut bertemu orang asing. Namun biasanya jika kebutuhan bayi sudah terpenuhi, si kecil akan berhenti menangis dan kembali tenang.
Apabila bayi menangis berjam-jam, kemungkinan besar si kecil mengalami kolik. Ya, bayi mengalami kolik jika menangis lebih dari tiga jam sehari, dan terjadi lebih dari tiga hari dalam seminggu. Fase kolik tersebut bahkan bisa terjadi selama tiga minggu.
ADVERTISEMENT
Mengutip Kids Health, biasanya kolik dimulai saat bayi berusia 2-5 minggu, dan berakhir saat bayi berusia 3-4 bulan.Tangisannya mungkin tidak terjadi pada waktu yang sama setiap hari, tapi umumnya lebih sering terjadi di malam hari.
Bayi yang mengalami kolik juga akan sulit ditenangkan, bahkan tidak akan berhenti menangis walaupun sudah digendong atau disusui. Selain menangis berjam-jam, bayi yang kolik akan memiliki beberapa gejala seperti memukul lengan dan kaki, tangannya terkepal, mengangkat kaki, hingga punggung melengkung.
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab umum kolik biasanya karena alergi protein susu sapi. Jadi, coba periksa apakah ada riwayat alergi di keluarga, seperti ayah, ibu, paman, bibi, nenek dan kakek.
Lalu, bagaimana sebaiknya menenangkan bayi yang menangis berjam-jam? Mengutip Healthline, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
ADVERTISEMENT