Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan setiap bayi bisa berbeda, termasuk pada pola kenaikan berat badan . Ya Moms, bayi baru lahir umumnya mengalami penurunan berat badan sekitar 5-10 persen seminggu setelah lahir. Namun berat badan tersebut akan kembali meningkat dalam waktu dua minggu.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, seperti mengutip Mom Junction, sebagian besar bayi akan mengalami peningkatan berat badan menjadi tiga kali lipat pada usia 12 bulan. Perubahan berat badan badan dapat menunjukkan bahwa bayi tumbuh dengan sehat dan kalori yang didapatkan sudah sesuai kebutuhan.
Sebaliknya, saat berat badan bayi tidak bertambah, tak jarang orang tua merasa khawatir terhadap tumbuh kembangnya. Nah Moms, berikut beberapa penyebab umum berat badan bayi tidak bertambah yang perlu dipahami orang tua:
3 Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Bertambah
Berat badan bayi mungkin akan bertambah secara perlahan atau tidak bertambah sama sekali. Dalam kasus tersebut, beberapa hal berikut ini dapat menjadi penyebabnya.
1. Asupan kalori yang tidak mencukupi
Bayi baru lahir dan cukup bulan umumnya menyusu setiap dua sampai tiga jam sekali. Namun beberapa bayi mungkin tidak mendapatkan kalori yang cukup, sehingga berat badannya tidak sesuai. Asupan kalori yang tidak tercukupi biasanya disebabkan oleh perlekatan dan posisi menyusui yang tidak tepat, pasokan ASI yang rendah, dan beberapa kondisi medis tertentu, seperti kelahiran prematur dan down syndrome. Bayi dengan dua kondisi tersebut biasanya kesulitan menyusu dan makan karena otot yang digunakan untuk mengisap dan menelan belum berkembang sempurna.
2. Rendahnya penyerapan kalori
ADVERTISEMENT
Beberapa bayi mungkin mendapatkan kalori dalam jumlah yang cukup. Tetapi, penyerapan kalori tersebut mungkin tidak terjadi karena beberapa kondisi lainnya. Mulai dari gangguan pencernaan seperti GERD, alergi dan sensitivitas makanan, autoimun, dan penyakit celiac. Selain itu, masalah kesehatan lainnya seperti galaktosemia dan cystic fibrosis dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk penyerapan energi.
3. Jumlah kalori yang diperlukan lebih banyak
Bayi membutuhkan kalori lebih banyak karena pertumbuhan dan perkembangannya yang cepat. Selain itu, beberapa kondisi medis tertentu, seperti kesulitan bernapas dan infeksi juga membutuhkan kalori lebih banyak untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihan.