
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa bayi kerap memiliki sfingter yang kurang berkembang atau tidak terbuka secara normal, sehingga bisa menyebabkan asam lambung.
Mengutip Mom Junction, umumnya asam bersifat kaustik, menyengat, dan menyebabkan iritasi lapisan di kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan katup esofagus atau dikenal dengan gastroesophageal reflux disease (GERD ).

Bayi prematur termasuk salah satu golongan yang rentan mengalami GERD. Ya Moms, hal itu disebabkan karena katup esofagus yang dimiliki belum berkembang sempurna.
Selain itu, apa saja penyebab asam lambung pada bayi?
Penyebab Asam Lambung pada Bayi
1. Makan berlebihan
Memberi makan bayi secara berlebihan, dapat meningkatkan produksi asam lambung. Di samping itu, posisi tidur setelah makan juga berisiko memicu naiknya refluks ke kerongkongan.

ADVERTISEMENT
2. Jenis makanan
Selain makan berlebihan, ada berbagai jenis makanan yang bisa memicu asam lambung pada bayi. Misalnya, mengandung cokelat, peppermint, kafein, santan, asam, dan pedas.
3. Masalah fisik
Beberapa masalah fisik bawaan juga bisa membuat bayi rentan mengalami asam lambung. Jika sfingter yang dimiliki bayi sedikit lemah, maka dapat menyebabkan refluks. Selain itu, bila bayi memiliki kerongkongan yang menempel pada perut, hernia, dan diafragma yang menekan perut, maka risiko terkena asam lambung akan semakin meningkat.
4. Obat-obatan
Asam lambung pada bayi juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan. Misalnya minum obat antinyeri, alergi, dan polusi udara juga bisa memengaruhi katup sfingter.
Gejala Asam Lambung pada Bayi

Gejala asam lambung pada bayi umumnya cukup bervariasi, tergantung tingkat keparahan yang terjadi. Ada yang menunjukkan tingkat refluks normal, tetapi ada juga yang tidak.
ADVERTISEMENT
Bayi dengan tingkat refluks normal akan menunjukkan gejala berupa:
- Sering batuk tersedak saat menyusu.
- Memuntahkan isi makanan dan disertai dengan sendawa.
- Sering cegukan tanpa sebab.
- Mengeluarkan ASI dalam bentuk muntahan kecil setelah menyusu.
- Menolak menyusu.
- Sering mengalami infeksi dada karena refluks masuk ke saluran pernapasan.
- Berat badan sulit meningkat karena sering muntah.
Ya Moms, pada refluks normal atau ringan, asam lambung mungkin tidak mencapai mulut bayi, sehingga gejala yang terjadi tidak terlalu terlihat.
Sementara bila bayi memiliki tingkat refluks yang tidak normal atau parah, bayi akan menunjukkan gejala berupa:
- Jika refluks mengalir ke kerongkongan, maka dapat menimbulkan sensasi 'terbakar' lapisan dalam lambung, sehingga menyebabkan sakit perut terus-menerus.
- Bayi mengalami mengi atau napas berbunyi. Hal ini menunjukkan bila saluran udara bayi mengalami penyempitan karena cairan refluks naik ke tenggorokan.
ADVERTISEMENT