Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Penyebab Keguguran di Usia Kehamilan 7 Minggu Seperti Annisa Pohan
4 Juli 2022 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kehilangan anak akibat keguguran bisa jadi fase tersulit yang dihadapi pasangan suami istri. Kondisi ini mampu membawa rasa duka yang dalam.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dialami oleh istri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Annisa Pohan . Ibu satu anak ini baru saja membagikan kabar duka melalui akun Instagramnya, Minggu (3/7). Ia mengatakan bahwa dirinya baru saja mengalami keguguran di usia kehamilan tujuh minggu.
“Kehamilan saya dinyatakan tidak berkembang di usia 7 minggu, ukuran babynya terlalu kecil, dan tidak ada detak jantungnya, sehingga tidak dapat dipertahankan,” tulis Annisa di unggahan Instagram feed-nya.
Lebih lanjut, wanita usia 40 tahun itu mengatakan, dokter menyarankan agar janin di dalam kandungan segera dikeluarkan dan dibersihkan menggunakan sistem ERPOC. Ia sudah melakukannya pada 2 Juli lalu.
“Saran dokter agar segera dikeluarkan dan dibersihkan dengan sistem ERPOC (serupa dengan kuret bahasa umumnya, dan telah dilakukan kemarin 2 Juli 2022,” tambah menantu Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
Selain ukuran janin terlalu kecil dan detak jantungnya tidak terdeteksi, apa yang menjadi penyebab keguguran di usia kehamilan tujuh minggu seperti yang terjadi pada Annisa Pohan?
Penyebab Keguguran di Usia Kehamilan 7 Minggu
Secara umum, keguguran adalah kondisi di mana ibu kehilangan janin di dalam kandungan. Biasanya, hal ini terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Ya Moms, sekitar 80 persen keguguran terjadi di trimester pertama, yakni antara 0-13 minggu. Dan 4,2 persennya terjadi pada usia kehamilan tujuh minggu.
Keguguran ditandai dengan keluarnya bercak darah, disertai dengan gumpalan-gumpalan jaringan dari vagina. Beberapa tanda kehamilan seperti mual, muntah, payudara nyeri, dan sensitif terhadap bau pun juga berkurang.
Dikutip dari Mayo Clinic, sebagian besar keguguran di awal kehamilan disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh ibu hamil. Misalnya saja faktor genetik.
ADVERTISEMENT
Baby Center melansir, sekitar 50-70 persen keguguran akibat faktor genetik disebabkan oleh kelainan kromosom, baik itu dari sel telur ibu maupun sel sperma ayah.
Selain faktor genetik, usia juga termasuk faktor risiko utama penyebab keguguran. Hal ini disebabkan oleh kualitas telur yang cenderung menurun dari waktu ke waktu.
Pada usia 40 tahun, yakni usia Annisa Pohan saat ini, persentase kemungkinan terjadinya keguguran pun cukup tinggi, yaitu sekitar 20-35 persen.
Dikutip dari laman resmi The American College of Obstetricians and Gynecologists, selain keguguran, risiko lain yang dapat dialami ibu hamil usia lanjut, yaitu kehamilan ganda, kelahiran prematur, serta preeklampsia.
Meski terdapat peluang terjadinya keguguran ataupun komplikasi kesehatan, ibu hamil dengan usia di atas 40 tahun tetap bisa menjaga kandungannya. Misalnya dengan melakukan pemeriksaan NIPT untuk mengetahui kondisi kromosom di dalam tubuh, pemeriksaan darah untuk mengetahui jumlah kadar gula darah, pemeriksaan psikis, dan makan makanan bergizi seimbang.
ADVERTISEMENT