Penyebab Keguguran di Usia Kehamilan 8 Minggu Seperti yang Dialami Via Vallen

24 Oktober 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Via Vallen. Foto: Alexander Vito/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Via Vallen. Foto: Alexander Vito/kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari penyanyi dangdut Via Vallen. Pasalnya, beberapa hari lalu ia kerap menyampaikan kabar dirinya sedang menjalani perawatan di rumah sakit usai kehilangan janin yang baru berusia delapan minggu. Meski demikian, wanita berusia 31 tahun ini mengapresiasi dirinya yang sudah kuat untuk berjuang sejauh ini.
ADVERTISEMENT
“Hai diriku, terima kasih sudah berjuang sangat hebat hari ini,” tulis Via Vallen.
Dalam unggahan yang berbeda, Via Vallen juga mengungkap bahwa janin yang dikandungnya dinyatakan telah tiada. Sehingga, pelantun lagu ‘Sayang’ ini mengucapkan selamat tinggal kepada janinnya.
“Dear anakku yang udah di surganya Allah, Selamat bersenang senang di sana yaa nakk, Di sini ami alhamdulillah banget udah di kuatin dan dijagain bener-bener sama abimu,” tulisnya.
Ya Moms, sebenarnya kondisi ini sudah terjadi sejak awal Oktober. Via Vallen mengatakan bahwa detak jantung janin di dalam kandungannya sudah tidak terdeteksi pada usia 8 minggu. Dokter pun menyarankan agar pedangdut satu ini melepaskan janinnya. Meski begitu, ia masih mencoba bertahan dan berharap agar janinnya bisa berkembang lagi.
ADVERTISEMENT
“Dear anakku, tanggal 1 kemarin, ami dapat hadiah yang luar biasa menyakitkan, di usiamu yang ke 8 minggu yang seharusnya detak dan gerakmu sudah bisa dideteksi melalui usg ini malah sunyi, hanya ada bentuknya tanpa adanya suara apa pun, dokter sudah menyarankan ami untuk melepas kamu, tapi ami ga mau! Ami masih berharap nanti detak jantungmu terdeteksi, kamu gerak dan bisa berkembang lagi,” ungkapnya.
Setelah hampir satu bulan bertahan, Via Vallen yang ditemani sang suami, Chevra Yolandi, akhirnya melepaskan calon bayi yang sudah dinantikan itu. Lantas, faktor apa saja yang bisa dapat menyebabkan keguguran di usia kehamilan delapan minggu?

Penyebab Keguguran di Usia Kehamilan 8 Minggu

Dikutip dari Baby Center, keguguran adalah hilangnya janin dalam 20 minggu pertama kehamilan. Jika terjadi pada trimester pertama, kondisi ini disebut sebagai keguguran dini.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sekitar 10 persen kehamilan diketahui berakhir dengan keguguran, dan lebih dari 80 persen dari kasus keguguran ini terjadi sebelum usia kehamilan 12 minggu. Berdasarkan salah satu hasil penelitian, persentase tingkat keguguran di masing-masing usia kehamilan berbeda-beda.
Pada usia kehamilan enam minggu, ibu hamil mempunyai risiko sebesar 9,4 persen mengalami keguguran, 4,2 persen pada minggu ketujuh, 1,5 persen pada minggu ke delapan, 0,5 persen pada minggu ke sembilan, dan 0,7 persen pada minggu ke sepuluh.
Ilustrasi wanita keguguran. Foto: Motortion Films/Shutterstock
Keguguran sebagian besar ditandai dengan keluarnya bercak (perdarahan) dan sakit perut akibat perdarahan. Hal ini juga dialami Via Vallen pada awal Oktober. Ia mengungkap bahwa perutnya terasa ngilu hingga melebar dan ke punggung, disertai dengan keluarnya bercak warna coklat.
ADVERTISEMENT
“Tapi kemarin, perut ami ngilu lagi sampai punggung juga nyeri kayak mau datang bulan. Seremnya lagi, ami mulai keluar flek warna cokelat sampai hari ini,” pungkasnya.
Dikutip dari Cleveland Clinic, sekitar 50 persen keguguran di trimester pertama disebabkan oleh kelainan kromosom. Dalam hal ini, sel telur atau sperma memiliki jumlah kromosom yang salah.
Selain itu, dikutip dari Infertility Aide, keguguran dini juga bisa disebabkan beberapa hal, yaitu:
1. Kelainan anatomi rahim
Kelainan anatomi rahim dapat menyebabkan keguguran berulang jika tidak terdeteksi. Hal ini diungkap dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Human Reproduction yang menemukan bahwa lebih dari 65 persen wanita dengan kelainan anatomi rahim mengalami keguguran.
Ilustrasi rahim Foto: Shutter Stock
2. Infeksi
Sekitar 15 persen kasus keguguran dini disebabkan oleh beberapa jenis infeksi. Mulai dari vaginosis bakterial (ketidakseimbangan bakteri normal vagina), HIV, dan cytomegalovirus.
ADVERTISEMENT
3. Diabetes dan preeklamsia
Ya Moms, ibu hamil dengan diabetes dan preeklamsia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keguguran. Oleh karena itu, ibu hamil dengan dengan dua kondisi ini perlu melakukan pemeriksaan gula darah dan tekanan darah tinggi secara rutin.
4. Penyakit tiroid
Hipotiroidisme meningkatkan kemungkinan keguguran di awal kehamilan. Jika kadar thyroid stimulating hormone (TSH) ibu hamil di atas angka 4,5 mU/L, maka risiko keguguran dini akan lebih besar.
Ilustrasi hipotiroid pada ibu hamil. Foto: Shutterstock
5. Pembekuan darah
Gumpalan darah yang berkembang di plasenta dapat meningkatkan risiko keguguran. Oleh karena itu, beberapa dokter menyarankan semua ibu hamil, terutama yang menjalani program IVF (bayi tabung) menguji sindrom antifosfolipid untuk menentukan obat-obatan yang dikonsumsi untuk meningkatkan peluang kehamilan.
ADVERTISEMENT
6. Obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu, seperti misoprostol, methotrexate, retinoid, dan beberapa obat NSAID lainnya berbahaya untuk kehamilan, bahkan beberapa di antaranya dapat menyebabkan keguguran dini. Oleh sebab itu, ibu hamil tidak dianjurkan untuk konsumsi obat tanpa anjuran dokter.
Ilustrasi ibu hamil minum obat atau vitamin. Foto: Shutterstock
7. Keracunan makanan
Beberapa bakteri yang ditemukan di dalam makanan, seperti salmonella dan toksoplasmosis dapat menyebabkan keguguran. Pasalnya, bakteri tersebut dapat mematikan embrio yang sedang tumbuh, Moms.
8. Faktor lingkungan
Paparan berlebih terhadap zat kimia dapat meningkatkan risiko keguguran. Beberapa di antaranya adalah timbal, merkuri, pestisida, arsenik, etilen oksida, dan gas anestesi.