Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Salah satu kelainan yang dapat dialami bayi adalah makrosefali atau membesarnya ukuran kepala si kecil. Ya, bayi yang mengalami makrosefali biasanya memiliki ukuran lingkar kepala lebih besar dari rata-rata.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar, makrosefali bersifat jinak. Namun, dalam beberapa kasus, kelainan ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan seperti keterlambatan tumbuh kembang, cacat mental, epilepsi, dan autisme.
Nah Moms, dikutip dari FirstCry Parenting, berikut ini beberapa penyebab membesarnya lingkat kepala bayi yang perlu dipahami.
Penyebab Lingkar Kepala Bayi Lebih Besar
1. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah suatu kondisi pembengkakan otak yang disebabkan oleh penumpukan cairan di tengkorak. Cairan tersebut dapat memberi tekanan mengakibatkan kerusakan pada otak, serta komplikasi kesehatan lainnya. Kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan fisik, perkembangan, dan intelektual pada otak bayi.
2. Faktor genetik
Makrosefali pada bayi juga bisa disebabkan oleh faktor genetik, Moms. Ya, bila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat ukuran kepala lebih besar dari rata-rata, maka bukan hal yang tidak mungkin generasi berikutnya akan mengalami hal serupa.
ADVERTISEMENT
3. Masalah Otak
Gangguan otak seperti tumor bisa menjadi penyebab kepala bayi berukuran lebih besar. Selain itu, bila bayi memiliki ukuran otak lebih besar dari rata-rata, maka tak jarang bayi juga kerap mengalami pembesaran ukuran kepala.
4. Pendarahan dalam otak
Benturan yang dialami bayi dapat menyebabkan pendarahan dan pembengkakan di dalam otak bayi.
5. Infeksi di otak
Infeksi otak dapat menyebabkan ukuran otak dan tengkorak bayi membesar akibat terjadinya pembengkakan.
Apakah Makrosefali pada Bayi Dicegah?
Selain belum ada perawatan khusus yang dapat menyembuhkan kelainan ini, makrosefali juga sulit dicegah, Moms. Sebab, hingga saat ini, belum ada cara untuk mencegah atau mengatasinya.
Namun, bayi dengan makrosefali yang disebabkan oleh faktor genetik biasanya tumbuh dengan sehat dan tidak mengalami komplikasi apapun. Kelainan ini pun tidak akan memengaruhi tingkat kecerdasan dan kesehatan bayi.
Sementara itu, bila bayi mengalami makrosefali karena kondisi lain, termasuk penyakit mendasar yang dialami, kemungkinan akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, cobalah konsultasikan dengan dokter saat masa kehamilan untuk mengetahui faktor risiko lain yang menyebabkan kepala bayi berukuran lebih besar.
Bila bila bayi sudah lahir, sering-seringlah untuk melakukan pemeriksaan agar dokter dapat mengetahui perkembangan fisik si kecil untuk mengesampingkan kemungkinan bayi mengalami makrosefali.