Penyebab Produksi ASI Terhambat dan Cara Atasinya

kumparanMOM

16 Desember 2020 18:01 WIB

Ilustrasi produksi ASI terhambat. Foto: Shutter Stock

Moms, pada umumnya produksi ASI akan meningkat di minggu atau bulan pertama kelahiran bayi. Kendati setelah melahirkan beberapa ibu baru ada yang mengalami kendala terkait menyusui. Tapi biasanya, proses menyusui bayi mulai lancar ketika ia berusia sekitar 1-1,5 bulan.

Namun, pada usia itu pula ada ibu yang merasa payudara tak sepenuh dan seberat seperti minggu-minggu awal melahirkan bayi mereka. Kondisi ini membuat para ibu khawatir payudara yang lunak atau tidak penuh menjadi suatu pertanda bahwa ASI berkurang. Benarkah hal itu?

Kata Ahli soal ASI Tersumbat

Ilustrasi ibu menyusui stres. Foto: Shutter Stock

F.B Monika, konselor menyusui dan penulis ‘Buku Pintar ASI dan Menyusui’ mengatakan bahwa ibu menyusui justru jangan pernah membiarkan payudara penuh atau bahkan bengkak karena hal ini akan berdampak pada produksi ASI.

Ya Moms, hal itu bisa membuat produksi ASI akan terhambat. Ia pun menjelaskan ada dua penyebab terkait hal itu sebagai berikut.

Berdasarkan penelitian, masih kata Monika, payudara yang dibiarkan penuh selama 6 jam tanpa disusui langsung ke bayi atau tidak diperah sama sekali, ketika diperah nantinya akan menghasilkan ASI sebanyak 22 ml per payudara. Sementara itu, ibu yang menyusui tiap 90 menit menghasilkan lebih dari 2 kali lipat, yakni sekitar 56 ml per payudara.

“Jadi, ketika ASI dikeluarkan/dikosongkan dengan frekuensi yang sering, protein inhibitor atau penghambat produksi ASI (FIL) akan tertekan. Tekanan ASI pada payudara pun akan berkurang sehingga produksi ASI menjadi lebih cepat,” jelas Monika.