Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam dunia medis, rahim wanita yang berukuran kecil disebut juga dengan hipoplasia rahim. Kondisi ini merupakan kelainan bawaan yang sudah terjadi sejak lahir.
Mengutip Parenting First Cry, normalnya panjang leher rahim 25 mm dengan miometrium setebal 30 mm atau lebih.
Sementara dimensi rahim normal cenderung berada pada kisaran lebar 40-50mm, dan panjangnya biasanya 70-80mm. Pada penderita rahim kecil, ukurannya bisa kurang daripada angka tersebut.
Lantas, apa penyebab seseorang memiliki rahim kecil? Dan apakah ada pengaruhnya terhadap kehamilan?
Penyebab dan Pengaruh Rahim Kecil Terhadap Kehamilan
Laman resmi Texas Children’s Hospital melansir, rahim kecil adalah kelainan bawaan yang sudah ada sejak lahir. Ini bisa terjadi ketika rahim gagal berkembang sepenuhnya pada janin. Namun penyebab perkembangan janin yang tidak normal ini belum diketahui.
ADVERTISEMENT
Rahim kecil juga bisa karena unicornuate uterus, yakni kondisi genetik yang menyebabkan hanya setengah dari rahim yang terbentuk. Akibatnya, penderita unicornuate uterus hanya memiliki satu saluran tuba, bukan dua, dan rahim pun berukuran kecil.
Sebenarnya kondisi ini jarang disadari oleh sebagian wanita, sampai akhirnya mereka memeriksakan diri ke dokter karena sulit hamil. Ya Moms, rahim kecil bisa menyebabkan penderitanya sulit hamil.
Kondisi Rahim Kecil dan Risiko Keguguran saat Hamil
Saat ibu dengan rahim kecil hamil, biasanya ada beberapa efek samping. Seperti kehamilan sungsang, meningkatkan risiko operasi sesar, meningkatkan risiko plasenta previa dan solusio plasenta, pembatasan pertumbuhan intrauterin, kelahiran prematur, dan ketuban pecah dini.
Lalu, apakah rahim kecil dapat meningkatkan risiko keguguran?
ADVERTISEMENT
Mengutip Healthline, kondisi rahim kecil pada wanita sangat jarang terjadi, sehingga penelitiannya juga hanya sedikit. Namun beberapa ibu penderita rahim kecil memang ada yang mengalami keguguran, dan beberapa di antaranya juga berhasil hamil hingga bayinya lahir.
Meski begitu risiko keguguran pada penderita rahim kecil memang besar. Ini karena rahim berukuran lebih kecil dan kurang mampu menampung bayi yang sedang tumbuh. Efek ini dapat meningkatkan risiko keguguran pada trimester kedua.
Beberapa gejala rahim kecil biasanya ditandai dengan gagal mendapatkan menstruasi saat masa pubertas atau amenore primer, sakit perut, lubang vagina kecil atau bahkan tidak ada sama sekali, dan juga tidak subur.
Apabila memang Anda atau mungkin anak Anda merasa mengalami gejala ini, lebih baik langsung melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Supaya dokter bisa memberikan perawatan sesuai dengan gejala yang dialami.
ADVERTISEMENT