Penyebab Si Kecil Tiba-tiba Menangis di Malam Hari seperti Bayi Mona Ratuliu

22 September 2020 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mona Ratuliu dan bayinya, Numa. Foto: Instagram/@monaratuliu
zoom-in-whitePerbesar
Mona Ratuliu dan bayinya, Numa. Foto: Instagram/@monaratuliu
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, aktris Mona Ratuliu berbagi pengalaman mengasuh bayinya, Numa Kamala Srikandi yang sudah genap berusia 4 bulan. Dalam salah satu unggahan di Instagram pribadinya, Mona bercerita bahwa pada suatu malam anak keempatnya itu tiba-tiba menangis histeris kurang lebih selama 45 menit tanpa henti.
ADVERTISEMENT
Istri dari Indra Brasco tersebut telah berusaha mencari tahu penyebab anak perempuannya itu menangis terus. Meski mengaku panik, pemain sinetron 'Pelangi di Matamu' ini tetap berusaha untuk tenang agar suasana tak makin kacau.
Sampai pada akhirnya, semua orang di rumahnya pun turut terlibat tapi tak kunjung berhasil. Uniknya, tangisan si kecil pun berhenti dengan sendirinya.
"Ini setelah bundanya berusaha nenangin sampai mati gaya. Semua yang ada di rumah saat itu ikut panik ngecek bolak-balik takut ada semut atau apa gitu di badan Numa. Terus setelah selesai nangisnya, Numa berhenti saja sendiri gitu ketawa-ketawa lagi. Terus malamnya Numa tidur deh bablas sampai jam 3 pagi kayaknya kecapekan nangis. Bundanya keenakan bisa bobo lama," tulis Mona Ratuliu dalam unggahannya itu.
ADVERTISEMENT
Meski banyak spekulasi yang bermunculan terkait bayi yang menangis terus tanpa henti, misalnya saja karena si kecil mau pintar, tapi apa pun itu Mona berharap agar anaknya tetap sehat.
Berkaca dari pengalaman yang dialami Mona Ratuliu, ternyata ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab si kecil tiba-tiba menangis di malam hari. Kira-kira apa saya, ya? Berikut ini kumparanMOM telah merangkumnya untuk Anda.
Mona Ratuliu dan bayinya, Numa. Foto: Instagram/@monaratuliu

Penyebab Bayi Tiba-tiba Menangis di Malam Hari

1. Lapar
Dilansir Medical News Today, bayi yang terbangun dan tiba-tiba menangis di malam hari bisa disebabkan oleh rasa lapar. Biasanya, bayi yang lapar akan menangis sambil memasukkan tangan ke dalam mulut atau melakukan gerakan mengisap bibir.
Apabila Anda melihat si kecil dalam keadaan tersebut, segera susui bayi Anda. Untuk itulah Anda perlu memahami tanda si kecil lapar dan kenyang, Moms. Meski sebenarnya, jadwal makan bayi yang baru lahir, tidak dapat diprediksi. Jadi, penting untuk mengetahui isyarat laparnya, seperti gerakan menggeliat atau mengisap jari atau benda lainnya. Segera susui si kecil sebelum tangisnya pecah.
Mengganti popok bayi. Foto: Thinkstock
2. Popoknya Basah
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Young Parents, pada saat popoknya basah atau terisi penuh, biasanya bayi akan memberikan tanda seperti gelisah, menangis dengan cukup pelan, atau mungkin merengek.
Jadi, segera ganti popok si kecil karena mungkin ia merasa tak nyaman. Apabila Anda tak segera menggantinya, dikhawatirkan akan terjadi iritasi pada kulit bayi. Maka, cobalah lebih sering mengecek popoknya, jangan tunggu penuh dulu baru diganti, Moms.
Bayi berhenti menangis saat digendong. Foto: Shutterstock
3. Refluks
Si kecil mungkin akan menangis secara tiba-tiba setelah diberi makan atau disusui. Dalam kondisi ini, biasanya disertai dengan gumoh atau muntah karena rasa ketidaknyamanan dalam dirinya. Lalu, apa yang Anda lakukan? Dr. Simon Ng, Dokter Spesialis Anak di Mount Alvernia Hospital, Singapura menyarankan agar Anda dapat segera menyendawakan bayi dan menggendongnya sambil menepuk bagian punggungnya selama kurang lebih 30 menit setelah disusui.
bayi menangis Foto: Shutterstock
4. Ketakutan
ADVERTISEMENT
Bayi Anda bisa saja merasa takut dan menangis sesekali. Ia pun mungkin akan mencoba menyatukan tangannya seolah-olah sedang melindungi dirinya sendiri. Padahal, hal ini bisa disebabkan oleh suara keras atau ia mendengar suara yang menurutnya asing atau tak familiar.
Bila sudah begini, Anda bisa menggendong dan memeluknya, atau mengusap-usap punggungnya ketika ia masih berbaring di tempat tidurnya. Saat Anda melakukan salah satu di antara beberapa hal itu, jangan lupa untuk membisikkan kata-kata di telinganya yang membuat dirinya merasa tenang.
Bayi menangis Foto: Pixabay
5. Sakit
Apabila bayi Anda menangis tanpa henti selama lebih dari satu jam, hal ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa dirinya sedang sakit atau tidak sehat. Tangisannya pun biasanya kencang, intens, dan mengejutkan. Waspadai gejala penyakit yang menyertai seperti demam, muntah, batuk, diare, atau sembelit.
ADVERTISEMENT
Dr. Ng mengatakan, terkadang masalah yang kurang jelas itulah yang mungkin memicu protesnya dengan menangis. Misalnya, ia bisa saja digigit serangga atau kancing pakaiannya menusuk dan menekan kulitnya, atau ia bisa saja merasa kedinginan atau kepanasan. Segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut apabila hal ini berkaitan dengan kondisi kesehatannya.
bayi menangis Foto: Shutterstock
6. Kolik
Kolik pada bayi biasanya terjadi pada usia 2 minggu hingga 4 bulan. Saat kolik, bayi bisa menangis terus-menerus pada malam hari dan susah ditenangkan. Ketika mengalami hal tersebut, biasanya bayi akan merasakan sakit yang parah dan sering berfluktuasi di area perut. Karena sistem pencernaannya masih berkembang, ia mungkin memiliki masalah dengan gas atau udara yang melewati ususnya.
ADVERTISEMENT
Otot-otot yang mulai terasa kejang, bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit. Sehingga ia pun mungkin saja akan menangis selama berjam-jam. Ketika menghadapi situasi seperti ini, yang dapat Anda lakukan adalah memijat atau mengusap bagian punggungnya dengan lembut. Anda juga bisa menggunakan baby oil atau minyak hangat untuk menggosok punggung, perut, lengan, dan kakinya dengan lembut. Apabila metode ini tak berhasil, coba konsultasikan masalah tersebut ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Nah Moms, itulah beberapa hal yang bisa jadi penyebab si kecil tiba-tiba menangis di malam hari dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat, Moms.