Perbedaan Perkembangan Bayi Prematur dan Bayi yang Lahir Cukup Bulan

28 Januari 2020 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi Prematur PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Prematur PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Moms, perkembangan bayi prematur dengan bayi yang lahir cukup bulan ternyata punya beberapa perbedaan. Bayi prematur sendiri diartikan sebagai bayi yang lahir kurang dari 37 minggu usia kehamilan, sedangkan bayi normal lahir di usia kehamilan antara 37 minggu-40 minggu.
ADVERTISEMENT
Karena lahir sebelum waktunya, bayi prematur biasanya lahir dengan kondisi BBLR atau berat badan lahir rendah. Ya, bayi prematur pada umumnya lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Sedangkan bayi yang lahir cukup bulan normalnya memiliki berat sekitar 2500-4000 gram. Hal itu merupakan salah faktor yang membuat perkembangan bayi prematur biasanya lebih lambat dibanding bayi yang lahir cukup bulan.
Bayi Prematur Foto: Shutterstocks
Dilansir Raising Children, semakin dini bayi prematur dilahirkan, maka semakin besar kemungkinan mereka akan mengalami masalah perkembangan. Itu karena ada beberapa organ bayi yang belum sepenuhnya matang saat dilahirkan lebih cepat sebelum waktunya.
Bayi prematur memiliki risiko yang untuk masalah perkembangan dan kesulitan bernapas bila dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Sehingga bayi prematur kemungkinan besar perlu mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit selama beberapa waktu sebelum akhirnya diperbolehkan dirawat di rumah.
Ilustrasi bayi prematur dalam inkubator Foto: Shutterstock
Bayi yang lahir prematur harus dibantu dengan inkubator atau istilah medisnya dirawat di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) untuk mendapatkan penanganan khusus dari pihak rumah sakit. Hal ini bertujuan untuk menambah berat badan, belajar makan dengan mengkoordinasikan isapannya, bernapas, dan menelan dengan baik. Hal itu juga berfungsi untuk menyelamatkan nyawa bayi yang lahir prematur.
ADVERTISEMENT
Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang bedanya perkembangan bayi prematur dengan bayi normal.
Perkembangan bahasa
Kemungkinan besar perkembangan bahasa bayi prematur cenderung lebih lambat dibandingkan bayi cukup bulan. Mereka --yang terlahir prematur mungkin lebih banyak kesulitan bicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain kepadanya. Meski begitu, tak perlu cemas, Moms. Bila diberikan stimulasi yang tepat, perkembangan bahasa bayi prematur bisa berjalan baik.
Ilustrasi bayi lahir prematur. Foto: Thinkstock
Perkembangan fisik
Kebanyakan bayi prematur memiliki perkembangan fisik dan motorik yang khas. Selain berat badan, ada beberapa hal yang membuat bayi prematur dan bayi normal memiliki perbedaan. Seperti, kondisi kulit bayi prematur tampak lebih halus, tipis, dan penuh lanugo bila dibandingkan dengan kulit bayi normal. Pembuluh darah pun biasanya dapat terlihat dengan jelas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kepala bayi prematur juga umumnya terlihat lebih besar daripada bayi normal. Tulang rawan pada daun telinganya juga mudah dilipat karena belum terbentuk dengan sempurna.
Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Terkait masalah motorik, sekitar 40 persen bayi prematur tercatat memiliki gangguan motorik ringan yang mencangkup beberapa hal seperti:
-Keterampilan motorik halus, misalnya memegang pensil
-Keterampilan sensorimotor, misalnya mengambil gelas penuh tanpa menumpahkan isinya
-Beberapa bayi prematur memiliki cerebral palsy --kelainan otak yang mempengaruhi kemampuan bergerak, masalah kognitif dan sensorik, serta epilepsi.
Masalah gigi
Bayi prematur cenderung memiliki masalah gigi daripada bayi yang lahir cukup bulan. Masalah gigi pada bayi prematur meliputi gigi tumbuh dengan terlambat, lengkungan atau lekukan yang tinggi di atap mulut, dan enamel gigi abnormal (pembusukan gigi atau kerusakan yang terjadi pada email gigi).
ADVERTISEMENT
Perkembangan sosial dan emosional
Ada beberapa perkembangan sosial dan emosional yang tampak khas pada bayi prematur. Misalnya saja, pada tahun pertama kehidupannya, bayi prematur biasanya kurang suka untuk berinteraksi dengan orang lain. Mereka cenderung berpaling untuk menghindar dan mereka mungkin menjadi lebih mudah marah.
Ilustrasi anak belajar berjalan. Foto: Shutter stock
Perhatikan usia koreksi
Sebagian besar dokter anak menyarankan untuk melakukan tolok ukur dengan penyesuaian usia. Hal ini dilakukan dengan menghitung jarak antara usia kelahiran dengan hari perkiraan lahir (HPL) yang sebenarnya atau disebut dengan usia koreksi. Kemudian kurangi usia bayi dengan angka yang didapat. Misalnya, bayi usia 4 bulan yang lahir 8 minggu atau 2 bulan lebih awal, maka usia bayi yang sebenarnya adalah 2 bulan.
ADVERTISEMENT
Kendati bayi prematur kemungkinan besar mengalami perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan, namun Anda tak perlu cemas. Bayi prematur bisa mengejar ketertinggalan, asalkan orang tua rajin memberikan stimulasi kepadanya. Jadi, tetap semangat ya, Moms!