Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Perlukah Anak Masuk ke Sekolah Berbasis Agama?
15 Maret 2019 12:50 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal yang bisa jadi pertimbangan orang tua dalam memilih sekolah anak . Selain harus menyesuaikan dengan kebutuhan si kecil, orang tua biasanya juga punya harapan sendiri saat menentukan sekolah anak . Misalnya saja, preferensi untuk menyekolahkan anak ke sekolah berbasis agama.
ADVERTISEMENT
"Di Indonesia, sekolah agama itu merupakan salah satu sekolah yang paling populer. Dan sekolah agama itu sebenarnya jumlahnya lebih banyak dari sekolah umum, kalau kita meng-input madrasah, pesantren, seperti itu. Karena memang kalau dilihat dari sejarah sebelum kemerdekaan, pendidikan agama itu sudah aktif terlibat," jelas Najelaa Shihab, Pendidik dan Dewan Kurikulum IslamEDu kepada kumparanMOM, Selasa (12/3).
Tapi sebenarnya, perlukah orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah berbasis agama?
Sebelum memutuskan hal itu, menurut Najelaa, orang tua harus memastikan, apakah tujuan pengasuhan orang tua sejalan dengan pendidikan yang ditanamkan di sekolah. Apakah nilai-nilai agama yang ditanamkan di sekolah sesuai dengan pengasuhan Anda di rumah?
"Balik lagi yang kita maksud beragama itu apa, sih? Kemampuan spiritual itu apa, sih? Apakah betul, definisi kita tentang, misalnya karena saya muslim, ambil contoh islam. Apakah betul nilai-nilai keislaman yang diajarkan di sekolah itu sesuai dengan pengasuhan Anda?" jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Najelaa, sekolah agama sebenarnya bukan hanya soal label 'Sekolah Islam atau Sekolah Katolik' saja. Begitu juga untuk agama lainnya. Ya Moms, bila sekolah Islam misalnya, nilai-nilai agama yang ditanamkan di sekolah harusnya tak hanya sebatas pada hafalan Al-Quran atau teori semata.
Lebih dari itu, sekolah harus mengajarkan nilai-nilai agama lainnya. "Apakah sekolah itu mengajarkan anak berpikir kritis, apakah mengajarkan anak menjadi kreatif, apakah mengajarkan anak menghargai seni. Kalau menurut saya hal-hal itu juga merupakan nilai-nilai agama," imbuh Najelaa.
Nilai-nilai agama ini menurut Najelaa sebenarnya juga bisa didapat anak dari sekolah apapun, tak harus sekolah berbasis agama.
"Nilai-nilai agama lain kan misalnya, anak harus punya akhlak yang baik. Nah, itu kan ditumbuhkannya tidak harus lewat sekolah agama. Bisa jadi ada sekolah umum yang tujuannya itu," papar Najelaa.
ADVERTISEMENT
Maka yang terpenting, Anda harus memastikan bahwa pendidikan di sekolah yang Anda pilih sesuai dengan pola pengasuhan Anda. Jangan sampai, tujuan Anda menyekolahkan anak ke sekolah berbasis agama karena ingin melemparkan tanggung jawab pendidikan agama dilakukan oleh sekolah sepenuhnya.
"Jadi memang tujuan pengasuhan kita bukan dialihkan ke sekolah. Jangan sampai juga, orang tua memasukkan anak ke sekolah agama untuk melemparkan tanggung jawab. Misal 'Tolong ya bu anak saya diajarkan salat di sekolah' Tapi kalau di rumah enggak diingetin dan enggak dibimbing lagi sama orang tua ya sama saja bohong."
Pendidikan, menurut Najelaa, sesungguhnya lebih luas dari sekadar sekolah. Pendidikan di dalam keluarga juga punya peran yang sangat penting dalam menumbuhkan nilai-nilai agama pada anak.
ADVERTISEMENT
"Sehingga di mana pun anak kita sekolah, sebetulnya ya akan selalu ada peran yang dilakukan juga oleh orang tua untuk kemudian membuat anak kita jadi lebih beragama. Jadi kalau orang tua punya cita-cita anaknya tumbuh dengan nilai-nilai agama, bukan cuma menghafal atau tau ritualnya, tapi bisa memahami konsep-konsep keagamaan, punya budi pekerti atau akhlak yang baik, itu tujuan yang sangat mulia."
Meski begitu, kembali lagi, memilih sekolah anak adalah hak tiap orang tua. Jika dengan berbagai pertimbangan, Anda dan suami yakin akan menyekolahkan anak ke sekolah berbasis agama, hal itu juga tidak jadi masalah, Moms.
Untuk membantu Anda, berikut adalah 3 hal yang perlu Anda perhatikan dalam memilih sekolah anak berbasis agama, seperti yang dipaparkan Najelaa Shihab kepada kumparanMOM:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini